Untuk
mengenal Prof. Soetanyo Wignyosoebroto (Prof. Tanyo) tidak bisa
dilepaskan dari buku yang menjadi landmark mengenal Sejarah hukum di
Indonesia. Bukunya yang terkenal “Dari hukum Kolonial menjadi Hukum
Nasional-Suatu Kajian tentang dinamika sosial politik dalam
perkembangan hukum selama satu setengah Abad di Indonesia
(1840-1990)” merupakan buku yang menceritakan tentang sejarah
digunakan hukum kodifikasi Hukum Belanda. Prof. Tanyo menyebutkan
“hukum Kolonial”. Sebuah istilah bentuk sinisme terhadap
diterapkan hukum Belanda untuk masyarakat pribumi.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
23 April 2013
08 April 2013
opini musri nauli : “Menolak Bungkam Untuk Mewujudkan Keadilan Ekologis”
SUVARNA-DVIPA YANG TERCECER
“Menolak Bungkam Untuk Mewujudkan Keadilan Ekologis”
Sumatera atau Sumatra adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 443.065,8 km2. Penduduk pulau ini sekitar 42.409.510 jiwa (2000).
Penangkapan Anwar Syadat dan Dedek Chaniago Sebabkan Eskalasi Konflik
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejumlah Direktur dan pengurus LSM Lingkungan, WALHI se-Sumatera mengunjungi redaksi TribunSumsel.Com, Senin (8/4/2013).
Sejumlah aktivis tersebut, Direktur Walhi Jambi, Musri Nauli, Direktur Walhi Bangka Belitung, Budi, Direktur Walhi Riau, Hariansyah Usman, Deputi Walhi Sumbar, Ani, serta perwakilan Eksekutif Nasional Walhi, Muhnur. Kedatangan mereka didampingi oleh perwakilan Walhi Sumsel, Hadi Jatmiko.
Kedatangan aktivis lingkungan ini merupakan bagian dari silaturahmi LSM Lingkungan tersebut dalam bagian dari rangkaian acara Konsolidasi Walhi se Sumatera.
Kunjungan ini diterima oleh Redaktur TribunSumsel.Com, Prawira Maulana. Dalam sambutannya, ia menyamput positif kunjungan tersebut sebagai bagian dari silaturahmi Walhi dengan Media Masa.
"Kami apresiasi positif silaturahmi ini, karena memang Walhi dan media masa harus saling bermitra, tujuan kita sama-sama memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat luas, kalau di Walhi tentu saja pada bidang lingkungan hidup," ujarnya.
Sementara itu, Direktur eksekutif Walhi Jambi, Musri Nauli mengatakan diskusi publik antar kedua lembaga perlu ditingkatkan agar tujuan tersebut terdapai.
"Perlu diketahui bahwa Sumatera Selatan saat ini menjadi barometer bagi keadaan lingkungan hidup di Pulau Sumatera. Berbagai persoalan yang muncul di atasnya menjadi acuan terhadap kondisi kota, dan provinsi lainnya di Sumatera. Konflik agraria yang saat ini menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan, misalnya," ungkapnya.
Penangkapan aktivis, Anwar Syadat dan Dedek Chaniago menjadi kasus yang menyebabkan eskalasi konflik dan pembungkaman aktivis semakin tinggi.
"Pertemuan konsolidasi Walhi se sumatera fokus pada persoalan pembungkaman ini (kasus Anwar Syadat,red). Persoalan ini justru telah menjadi sorotan internasional. Pembungkaman aktivis lingkungan ini bahkan disoroti serius oleh Asian Human Rights, artinya ini benar-benar harus dikawal," tegasnya.
Guna mengawal kasus ini, Walhi berharap kepada seluruh elemen masyarakat dan media masa untuk serius menelaah persoalan yang terjadi, termasuk konflik agraria yang semakin hari semakin menjadi tanpa memberikan solusi bagi para petani pemilih lahan, dan masyarakat umum.
http://sumsel.tribunnews.com/2013/04/08/penangkapan-anwar-syadat-dan-dedek-chaniago-sebabkan-eskalasi-konflik
Sejumlah aktivis tersebut, Direktur Walhi Jambi, Musri Nauli, Direktur Walhi Bangka Belitung, Budi, Direktur Walhi Riau, Hariansyah Usman, Deputi Walhi Sumbar, Ani, serta perwakilan Eksekutif Nasional Walhi, Muhnur. Kedatangan mereka didampingi oleh perwakilan Walhi Sumsel, Hadi Jatmiko.
Kedatangan aktivis lingkungan ini merupakan bagian dari silaturahmi LSM Lingkungan tersebut dalam bagian dari rangkaian acara Konsolidasi Walhi se Sumatera.
Kunjungan ini diterima oleh Redaktur TribunSumsel.Com, Prawira Maulana. Dalam sambutannya, ia menyamput positif kunjungan tersebut sebagai bagian dari silaturahmi Walhi dengan Media Masa.
"Kami apresiasi positif silaturahmi ini, karena memang Walhi dan media masa harus saling bermitra, tujuan kita sama-sama memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat luas, kalau di Walhi tentu saja pada bidang lingkungan hidup," ujarnya.
Sementara itu, Direktur eksekutif Walhi Jambi, Musri Nauli mengatakan diskusi publik antar kedua lembaga perlu ditingkatkan agar tujuan tersebut terdapai.
"Perlu diketahui bahwa Sumatera Selatan saat ini menjadi barometer bagi keadaan lingkungan hidup di Pulau Sumatera. Berbagai persoalan yang muncul di atasnya menjadi acuan terhadap kondisi kota, dan provinsi lainnya di Sumatera. Konflik agraria yang saat ini menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan, misalnya," ungkapnya.
Penangkapan aktivis, Anwar Syadat dan Dedek Chaniago menjadi kasus yang menyebabkan eskalasi konflik dan pembungkaman aktivis semakin tinggi.
"Pertemuan konsolidasi Walhi se sumatera fokus pada persoalan pembungkaman ini (kasus Anwar Syadat,red). Persoalan ini justru telah menjadi sorotan internasional. Pembungkaman aktivis lingkungan ini bahkan disoroti serius oleh Asian Human Rights, artinya ini benar-benar harus dikawal," tegasnya.
Guna mengawal kasus ini, Walhi berharap kepada seluruh elemen masyarakat dan media masa untuk serius menelaah persoalan yang terjadi, termasuk konflik agraria yang semakin hari semakin menjadi tanpa memberikan solusi bagi para petani pemilih lahan, dan masyarakat umum.
http://sumsel.tribunnews.com/2013/04/08/penangkapan-anwar-syadat-dan-dedek-chaniago-sebabkan-eskalasi-konflik
07 April 2013
opini musri nauli : SUVARNA-DVIPA YANG TERCECER
“Menolak
Bungkam Untuk Mewujudkan Keadilan Ekologis”
Sumatera
atau Sumatra adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di
Indonesia, dengan luas 443.065,8 km2. Penduduk pulau ini sekitar
42.409.510 jiwa (2000).
05 April 2013
opini musri nauli : PASAL PENGHINAAN PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN (Yang terseret didalam RUU KUHP)
PASAL
PENGHINAAN PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN
(Yang
terseret didalam RUU KUHP)
Entah
“terlewatkan”, kurang mengikuti perkembangan, “disengaja”,
atau adanya kepentingan tertentu”, penulis sungguh-sungguh
geleng-geleng kepala. RUU KUHP masih “mencantumkan”
klasifikasi tindak pidana penghinaan terhadap Presiden/Wakil
Presiden.
opini musri nauli : MOMENTUM HASIL INVESTIGASI LP GEBONGAN
MOMENTUM
HASIL INVESTIGASI LP GEBONGAN
Tim
investigasi TNI Angkatan Darat mengungkap keterlibatan oknum anggota
Korps Pasukan Khusus (Kopassus) dalam penyerangan LP Cebongan,
Sleman, Yogyakarta pada tanggal 23 Maret 2013.
04 April 2013
opini musri nauli : RESTORASI SYSTEM DAN “RUANG KELOLA”
(Laporan
Kedatangan PT. REKI ke Walhi Jambi)
Tanggal
3 April 2013 pukul 13.30, Walhi Jambi kedatangan Perkumpulan Burung
Indonesia dan PT. REKI untuk “bersilahturahmi”
(penulis
sengaja menggunakan kata “silahturahmi”).
Kedatangan ini sengaja diadakan, selain PT. REKI akan menjelaskan
tentang program dan kerja yang telah dilakukan, PT. REKI juga ingin
mengetahui pandangan dan sikap Walhi Jambi didalam melihat persoalan
ini.
Komunikasi
“sebenarnya” sudah lama di bangun. Mangara sebagai perwakilan
Perkumpulan Burung Indonesia sudah berkomunikasi dengan penulis
jauh-jauh hari untuk menyampaikan keinginannya datang “resmi” ke
Walhi Jambi (kata
“resmi”, digunakan, karena secara informal, Mangara sudah
beberapa kali datang ke Walhi Jambi).
Keinginan untuk datang ke Walhi Jambi dilanjutkan dengna mengirimkan
email. Dengan email itulah, kemudian penulis mengundang beberapa
teman yang kemudian datang untuk menghadiri acara itu.
opini musri nauli : Mencatat Langkah Mahfud, MD
MENCATAT
LANGKAH MAHFUD, MD
Usai
sudah perjalanan Mahfud, MD sebagai Ketua dan Hakim Konstitusi.
Perjalanan panjang yang tentu akan dicatat oleh sejarah.
opini musri nauli : Belajar di Hari Minggu
Bagiku, ilmu cuma titipan dari sang Khalik untuk disampaikan kepada mereka yang tertindas, terpinggirkan..
Semoga waktuku tetap tersedia untuk mereka yang membutuhkan..
Revolusi tidak berhenti di Hari sabtu dan Hari Minggu..
Repost 6 tahun yang lalu.
02 April 2013
opini musri nauli : MEMAHAMI RASA “KETIDAKADILAN”
Perasaan
bercampuk-aduk. Sedih, kesal, tidak terima diperlakukan tidak adil,
terganggu ilmu hukum yang dipelajari di kampus, marah, kecewa. Rasa
inilah yang penulis rasakan ketika mendampingi Anwar Sadat dan Dedek
Chaniago dalam persidangan pidana di Pengadilan Negeri Palembang
tanggal 1 April 2013.
Langganan:
Postingan (Atom)