01 November 2025

opini musri nauli : Konsep Purbaya: Mengupas Masalah Ekonomi Indonesi

 


Ekonomi Indonesia itu seperti mesin yang kompleks. Supaya mesin ini berjalan lancar, ada banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari uang yang beredar, kebijakan pemerintah, sampai pandangan para ahli ekonomi. Artikel ini mencoba mengupas beberapa masalah penting yang sedang dihadapi ekonomi kita.

Uang yang Mampet, Ekonomi yang Tersendat? Salah satu masalah yang dibahas adalah soal “likuiditas”. Gampangnya, likuiditas itu ketersediaan uang tunai. Bayangkan kalau darah tidak mengalir lancar di tubuh kita, pasti badan jadi lemas. 


Begitu juga dengan ekonomi. Kalau uang susah beredar, bisnis jadi susah berkembang. Isu ini mencuat ketika Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik kebijakan sebelumnya. Beliau bilang, kalau pemerintah terlalu banyak menyimpan uang di Bank Indonesia (BI), itu seperti “dua dosa” bagi ekonomi. Akibatnya, uang jadi tidak beredar di masyarakat, dan bisnis kesulitan mendapatkan pinjaman (seperti yang pernah beliau sampaikan di KompasTV Lampung). Pemerintah yang baru sekarang mencoba mengubah kebijakan ini dengan mengalirkan lebih banyak uang ke bank-bank, supaya bisnis bisa lebih mudah mendapatkan modal.


Dua Kubu, Satu Tujuan? Dalam dunia ekonomi, ada banyak pandangan yang berbeda tentang cara terbaik untuk mengatasi masalah. Perbedaan pandangan ini sering disebut sebagai “mazhab ekonomi”. Nah, artikel ini menyoroti adanya perbedaan pandangan antara menteri keuangan yang baru dengan presiden sebelumnya, Joko Widodo. Beberapa media bahkan menyebutkan adanya “perseteruan” antara keduanya (seperti yang ramai dibicarakan di Twitter oleh akun duniaharini17). Menteri keuangan yang baru ini punya gaya yang lebih terbuka dan kritis. Dia tidak ragu mengkritik kebijakan yang dianggap menghambat peredaran uang. 


Sementara itu, presiden sebelumnya punya pandangan yang sedikit berbeda, namun tetap memberikan respons positif terhadap pendekatan yang diambil (seperti yang dilansir oleh Kompas.com dan Detik.com). Presiden yang sekarang, Prabowo Subianto, juga memuji Jokowi sebagai “Peracik Taktik Jitu soal Teknik Pengendalian Inflasi” (seperti yang dilaporkan oleh CNN Indonesia dan Tempo). Meski ada perbedaan pandangan, tujuannya tetap sama, yaitu membuat ekonomi Indonesia semakin maju. Presiden yang sekarang pun berusaha menjembatani perbedaan ini dan mencari solusi terbaik.

PR Besar di Depan Mata. Selain masalah likuiditas, pemerintah juga punya PR besar lainnya, yaitu bagaimana caranya memenuhi janji-janji kampanye, seperti program makan siang dan susu gratis


Program-program ini tentu membutuhkan banyak uang. Pemerintah harus pintar-pintar mengatur keuangan negara supaya program-program ini bisa berjalan tanpa membuat utang negara semakin menumpuk. Selain itu, pemerintah juga harus menjaga supaya harga-harga tidak melonjak (inflasi).


Jadi, Apa Artinya Buat Kita? Masalah-masalah ekonomi ini mungkin terdengar rumit, tapi sebenarnya sangat memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Kalau ekonomi berjalan baik, bisnis bisa berkembang, lapangan kerja bertambah, dan kita semua bisa hidup lebih sejahtera. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami isu-isu ekonomi yang sedang dihadapi negara kita. Dengan begitu, kita bisa memberikan dukungan dan masukan yang konstruktif kepada pemerintah.

Beberapa Hal yang Perlu Diingat:

- Likuiditas: Ketersediaan uang tunai yang cukup sangat penting untuk menjaga roda ekonomi tetap berputar.

- Mazhab Ekonomi: Perbedaan pandangan tentang kebijakan ekonomi adalah hal yang wajar, asalkan tujuannya tetap sama.

- Keuangan Negara: Pemerintah harus bijak dalam mengelola keuangan negara supaya program-program penting bisa berjalan tanpa menimbulkan masalah baru.