Alhamdulilah. Itu kata pertama
ketika Putriku memasuki bangku kuliah. Diterima di Perguruan tinggi Universitas
Sriwijaya (UNSRI). Ucapan ini sebagai bentuk syukur telah diterima perguruan
tinggi negeri juga diterima sebagai bentuk persaingan sengit memasuki perguruan
tinggi juga didasarkan kepada berbagai komponen sehingga berhasil melewati
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Ucapan syukur juga
didasarkan kepada Putriku lebih baik daripada penulis yang menyelesaikan kuliah
di Universitas Jambi (UNJA).
Ketika iseng-iseng, penulis
berkesempatan membongkar data-data peringkat Universitas, penulis tersentak.
Rangking UNSRI dengan UNJA “bak”
seperti langit dan bumi. Terlalu jauh. Menurut lembaga riset Wiser melalui www.wiserweb.org dan lembaga riset
eicstes melalui www.eicstes.org, lembaga riset yang terletak di Spanyol telah
melakukan rangking (Peringkatan) Universitas di dunia baik peringkat untuk
dunia, peringkat Asia, Asia Tenggara dan peringkat Indonesia (nasional) dengan
tegas telah melakukan peringkatan. Dalam kancah dunia dengan peringkat satu University Harvard. Universitas
ini melahirkan berbagai pemikiran besar. Baik dalam ilmu-ilmu filsafat, teori
hukum, aliran pemikiran hukum, pengaruh hukum dalam putaran global. Belum lagi
berbagai kajian tentang social jurisprudensi, hukum kritis (critical
jurisprudensi). Pemikiran ini mempengaruhi dunia dan berhasil meletakkan
pondasi penting dalam berbagai sistem hukum. Baik dalam sistem hukum Anglo
saxon, sistem Eropa kontinental maupun berbagai pemikiran yang terus mengikuti
perkembangan zaman.
Di Indonesia kita mengenal
Charles Himawan, Dosen Fakultas Hukum UI, dan Endang Rahayu Sedyaningsih,
mantan Menteri Kesehatan RI
Dalam kajian pemikiran kritis,
kita mengenal kiri tengah, kiri baru
yang mempengaruhi berbagai pondasi penting dalam mengikuti putaran
global. Aliran ini kemudian berhasil menumbangkan berbagai teori-teori penting,
menjelaskan aliran kiri yang tetap “survive”
di Eropa, berkuasanya Partai Buruh, semakin kuatnya aliran sosialisme di benua
Amerika latin yang ditandainya berbagai pemimpin yang beraliran sosialisme. FERNANDO LUGO MENDEZ (Paraguay), Hugo
Chavez (Venezuela), Luiz Inacio Lula da Silva (Brasil), Cristina Kirchner
(Argentina), Michelle Bachelet (Cili), Evo Morales (Bolivia), dan Rafael Correa
(Ekuador).
Sedangkan dalam kancah politik di
Amerika, rujukan University
of Harvard merupakan jaminan
resmi dalam penguasa di Amerika. Kita
mengenal Hillary Clinton, Bill Clinton, Barack Obama adalah Presiden dan
mempunyai pengaruh penting dalam kancah politik Amerika, dimana waktu di kampus
jago debat dan ahli pidato yang ulung. Tentu saja tidak mungkin menceritakan
semua prestasi dari University
of Harvard. Sehingga
dapat dimengerti apabila Harvard menempati posisi puncak dari rangking dunia.
Rangking selanjutnya diisi
Universitas Top Amerika seperti Massachusetts, Stanford, Michigan, California
Berkeley, Cornel University, Michigan State University. Barulah Oxford
menempati rangking 36. University
of Tokyo rangking 46.
Waduh, kok Indonesia belum
muncul juga. Dengan sedikit sabar penulis menyusuri rangking satu persatu.
Barulah rangking 249 ditempati Universitas Gajah Mada (UGM), ITB rangking 277,
UI rangking 365, IPB rangking 1024. Wah, IPB malah diatas seribu. OK. Rangking
dihentikan. Penulis berkonsentasi untuk rangking Indonesia.
Penulis kaget, ketika rangking
top ditempati oleh UGM, disusul ITB dan UI. Barulah rangking 5 ditempati IPB.
Sekarang penulis berkonsentasi
untuk Sumatera. Wah. Ternyata Unsri menempati rangking 10, USU rangking 19,
UNILA rangking 34, Unand rangking 38. Ternyata Unsri menempati rangking 10
besar nasional. Sebuah angka yang sungguh diluar dugaan. UNSRI masuk 10 besar
dan diatas Universitas seluruh Sumatera.
Penulis kemudian berkonsentrasi
dengan Propinsi di sekitar Jambi. UNRI rangking 58, UNIB (Bengkulu) rangking
68, Universitas Syiah Kuala rangking 82. semuanya malah di bawah peringkat
Universitas Terbuka (UT) rangking 39. Waduh-waduh. Terus UNJA wah. Ternyata
rangking 103. UNJA satu-satu perguruan tinggi negeri Sumatera dibawah peringkat
100. Jauh diatas UT apalagi UNSRI.
Penulis tersentak. Rangking Unja
dibawah 100 merupakan rangking jauh dari Provinsi di Sumatera. Padahal melihat
UNJA dan Provinsi tetangga tidak begitu jauh tahun pendiriannya. Universitas Sriwijaya
berdiri 1 April 1953 (www.unsri.ac.id), Universitas Bengkulu
tahun 1982 (www.unib.ac.id), UNRI tahun 1962
(www.unri ac.id), Universitas Syiah Kuala tahun 1963 (www.unsyiah.ac.id)
sedangkan UNJA Berdiri 1 April 1963. (www.unja.ac.id). Bandingkan dengan
Universitas Bengkulu tahun 1982 (www.unib.ac.id), UT. Tahun 4 September 1984 (www.ut.ac.id).
Membandingkan UNSRI rangking 10
dengan UNJA rangking 103 dalam peringkat nasional memang “bak” seperti langit dan bumi. Rangking ini kemudian dapat juga
dilihat dari rangking dunia. UNSRI rangking 1323 sedangkan UNJA rangking 8322.
sehingga rangking ini membuktikan UNJA sudah jauh ketinggalan dari berbagai
perguruan tinggi di Sumatera.
Walaupun menurut website yang
memuat rangking universitas Tidak bersifat komprehensif, lengkap, akurat dan
mutakhir, namun pesan penting dari rangking yang telah ditetapkan versi “Rangking web of World University”
menimbulkan alarm yang cukup berbahaya. UNJA harus berbenahi. UNJA harus
mengikuti dan meningkatkan persaingan agar dapat bersaing untuk jangka pendek
harus dibawah rangking 100. atau minimal dan sejajar dengan Perguruan Tinggi di
Sumatera, apabila belum siap bersaing secara nasional. Pembenahan UNJA harus
lebih segera, Tidak perlu ditunda-tunda
Namun apapun yang terjadi, apapun
yang belum, yang akan dan telah dibenahi terhadap kampus UNJA, penulis tetap
bangga sebagaimana lagu Mars ketika Opsek dulu. “Come to come our university. Jambi
University is the best of
all. Come to come our university. Jambi is the best of all”.
Alumni Fakultas Hukum UNJA
Dimuat di Harian Jambi Independent, 17 Juli 2012
Dimuat di Harian Jambi Independent, 17 Juli 2012