Terdengar suara didepan pasebanan. Sembari mengetuk pintu pasebanan.
Sembari turun dari pertapaannya. Sang adipati menghentikan semedinya.
Ada apa malam-malam begitu engkau datang, Wahai sang punggawa kerajaan ?, Tanya sang adipati heran.
“Daulat, tuanku. Hamba hendak membawa titah sang Raja”, kata sang punggawa mengenakan jubah kebesaran.
“Baiklah. Hamba akan ke Istana Astinapura. Menghadap sang Raja”, kata sang Adipati. Sembari bergegas ke Istana Astinapura.
Tidak lama kemudian sang adipati menghadap ke Istana Astinapura. Duduk bersimbuh rendah. Tanda bakti adipati kepada sang Raja Astinapura.
Terdengar suara Bonang mengalun merdu. Mengabarkan kedatangan Raja memasuki ke Istana Astinapura.
“Daulat, tuanku, hamba menghantarkan bakti”, sembah sang Adipati sembari tangan tertekuk didada. Tanda bakti kepada Raja.
“Baiklah, wahai sang adipati. Sembah baktimu kuterima”, sambut sang Raja gembira kedatangan Sang adipati.
Ketahuilah, sang adipati. Perbatasan negeri Astinapura didatangi para penyamun. Hendak merongrong kekuasaan negeri Astinapura.
Kirimilah sang telik sandi. Menggali cerita dari Rakyat. Apa sesungguhnya yang terjadi”, titah sang Raja.
“Daulat, tuanku. Titah tuanku hendak hamba tunaikan”, sembah sang Adipati. Sembari menghaturkan sembah kemudian meninggalkan istana Astinapura. Menunaikan titah sang Raja.