08 Mei 2019

opini musri nauli : MUDIK



Tidak terasa hari ketiga menjalani puasa. Sudah saatnya rencana pulang mudik disusun. Berbagai perangkat, rencana ataupun yang berkaitan dengan mudik mulai dirapikan.

Untuk mudik pengguna pesawat terbang, mari kita keluhkan “kekesalan” kita kepada Menteri Perhubungan yang sampai sekarang harga tiket masih mahal. Jauh dari kantung pribadi yang selama ini dianggarkan.

Untuk pengguna kereta api atau kapal laut, sudah dipastikan memesan tiket jauh-jauh hari. Lengkap dengan rute, lama perjalanan bahkan berbagai kemudahan yang disediakan maskapai.

Namun untuk pengguna angkutan darat terutama untuk angkutan mobil pribadi, berbagai informasi penting dapat dijadikan acuan untuk menikmati mudik. Agar tidak terbebani persoalan ditengah jalan.

Khusus untuk Sumatera yang menempuh jalur darat yang menuju Padang, Jambi, Pekanbaru, Medan dan Aceh. Ada pilihan menempuh rute perjalanan. Bisa menempuh jalan lintas timur. Dari Palembang – Jambi – Pekanbaru – Medan – Aceh. Atau yang mau menuju ke Pekanbaru atau Padang dapat menempuh Lintas Sumatera (highway) yang terkenal. Lintas Sumatera. Sering juga disebutkan sebagai Lintas Tengah.

Khusus lintas Timur, dapat menjajal dari Bakauheni (Setelah menyeberangan) menggunakan tol yang baru diresmikan. Namun persoalan mulai muncul. Setelah dari Palembang menuju Jambi, jarak cuma 270 km (biasa 5-6 jam), sekarang rusak parah. Banyak sekali lubang yang menganga ditengah jalan. Informasi terakhir jarak ini bisa mencapai 9 – 10 jam. Semoga menjelang mudik dapat diperbaiki sehingga dapat dilalui dengna baik.

Sedangkan lintas Tengah, Dari Lubuk Linggau (Sumsel) hingga Bungo (Jambi), dapat dipacu dengan kecepatan maksimal. Relatif masih baik. Namun tetap hati-hati. Ada sedikit jebakan lubang ditengah jalan. Terutama setelah dari Bangko, sedikit Batas Bangko dan Bungo.

25 km dari Bungo, jalan tidak bisa ditempuh dengna kecepatan tinggi. Banyak sekali jalan lintas yang rusak. Hingga menjelang batas Jambi – Sumbar. Terutama di daerah Batin II Pelayang hingga batas Sumbar. Sekarang sedang diperbaiki. Semoga menjelang mudik dapat diselesaikan.

Keluar dari Sungai Rumbai, kendaraan harus hati-hati. Salah-salah bisa terperosok dijalan raya.

Pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Sebaiknya ban harus baru. Aki dapat dicek tanggal kadaluarsanya. Keduanya persoalan sepele. Namun bisa menyebabkan perjalanan terhenti. Jangan berharap ada bengkel menjelang arus mudik. Walaupun ada pelayanan dari perusahaan, jangan tergantung. Semuanya sedang berkonsentrasi untuk menyambut lebaran.

Apabila membawa keluarga, pastikan berangkat pada pagi hari hingga sore hari. Usahakan menginap sebelum malam hari. Pastikan nama-nama kota yang akan disinggahi. Kuasai informasi tentang kota dan tempat menginap. Opsi menginap di SPBU adalah keadaan darurat. Tidak efisien untuk perjalanan panjang. Terutama membawa keluarga. Kelelahan dan istirahat yang cukup dibutuhkan dengna rentang perjalanan membelah Pulau Sumatera.

Selalu ready stok bekal selama perjalanan. Jangan anggap ada toko swalayan yang lengkap ditempat kota-kota sepanjang perjalanan. Selain memakan waktu, bekal penting juga diperlukan apabila ada kejadian ditengah jalan. Umpama jalan longsor. Atau keadaan emergency lainnya di jalan.

Selalu membawa uang kontan secukupnya. Misalnya membeli bbm, makan di jalan. Jangan dibayangkan ada layanan antar. Tidak setiap tempat ada pelayanan “go-food”. Dan tidak setiap tempat ada layanan “debit’ untuk melakukan pembayaran. Rata-rata tunai.

Rasakan makanan khas disetiap tempat yang dilalui. Misalnya waktu istirahat tengah hari. Apabila kesulitan mencari, ada makanan yang hampir setiap kota selalu ada. Misalnya makanan padang, pecel lele, bakso. Istirahat yang cukup.

Apabila hendak istirahat dan sholat, cari masjid yang besar. Selain dapat menampung kendaraan hingga masuk kedalam masjid juga perhatikan kebersihan masjid. Nikmati kebesaran bulan Ramadhan. Beberapa masjid menyediakan takjil untuk berbuka puasa.

Jangan membuang sampah sembarangan. Selain menimbulkan kejengkelan dari pengelola masjid, perilaku ini memalukan. Kumpulkan sampah didalam mobil. Lalu buang ke tong sampah. Biasanya tersedia diparkiran.

Pastikan menggunakan kartu internet dimana seluruh daerah mempunyai jaringan. Jangan menggunakan paket internet yang tidak tersedia didaerah. Selain akan menyulitkan, banyak moment yang dapat terlewatkan.

Letakkan HP selama perjalanan. Nikmati perjalanan. LIhatlah bukit-bukit, Matahari mulai tenggelam. Air sungai mengalir deras. Apabila ada moment, silahkan berhenti. Take picture. Langsung upload. Sehingga dapat berkabar kepada orang banyak. Sekaligus dapat mempromosikan keindahaan Indonesia.

Apabila hendak istirahat dan memilih penginapan, cari yang bersih. Walaupun bisa dicek di website, namun banyak penginapan yang tidak masuk kedalam jaringan. Usahakan menguasai informasi dari teman-teman yang berasal dari daerahnya.

Khusus pemudik yang mau ke Jambi atau keluar Jambi perhatikan perkembangan jalan. Jambi – Sarolangun – Bangko – Sungai Penuh, jalur yang dilewati harus melewati jalan Ness II. Bisa masuk dari Citraraya atau melewati Sungai Duren. Keluar nanti di Simpang Ness. 4 km menjelang Bulian.

Jalan Jambi – Bulian yang biasanya, tidak dapat ditempuh. Ada jalan rusak parah di Tebing Tinggi. 40 km dari Jambi.

Apabila 2 minggu sebelum mudik, mobil batubara masih banyak. Jalan Bulian Tembesi bisa macet parah. Terutama sore hari. Ada alternative. Melewati jalur belakang (lewat tempat MTQ).

Setelah Tembesi menuju Sarolangun, walaupun jaraknya 102 km namun dapat dipacu lebih kencang.

Sedangkan apabila ke Bungo – Padang, maka setelah tembesi, jalannya relative hancur. Harus pelan-pelan. Ikuti barisan konvoi. Jangan memotong jalur. Nanti bisa menimbulkan kemacetan.

Selain itu mobil batubara sama sekali tidak mau mengalah. Alangkah baiknya dari Tembesi hingga ke Jembatan Tembesi harus pelan-pelan. Tetap dijalur.

Menjelang masuk Sungai Rengas – Sungai Bengkal, tetap pelan-pelan. Masih banyak yang belum diperbaiki. Begitu juga menjelang masuk Tebo. Tetap hati-hati.

Setelah Bungo, banyak sekali jalan yang berlubang. Walaupun sedang dikerjakan, namun tetap hati-hati dan tidak terburu-buru.

Setelah Pulau Punjung, gaspoll dapat ditarik hingga menjelang Solok.

Apabila dari Jambi – Padang, usahakan isi bbm di Bungo atau di Sungai Rumbai. Selain dapat berkonsentrasi terhadap jalan, konsentrasi tinggal istirahat.

Menurut penelitian, usahakan istirahat 4 – 5 jam. Sebelum mematikan mesin, matikan AC, Musik, wiper. Panaskan mesin 5-10 menit. Selain menghemat baterai juga menghindarkan AKI mobil tidak cepat soak. Selain itu juga menghindarkan dari kesalahan kecil.

Hampir setiap tempat selalu ada masjid. Istirahat secukupnya. Jangan terlalu lama. Selain akan membuat penumpang jenuh, justru akan memperlambat perjalanan.

Apabila kemalaman, tidak ada tempat untuk menginap (hotel atau penginapan penuh), cari SPBU yang besar. Biasanya selalu menyediakan fasilitas untuk tidur.

Bawalah matras dan Sleeping bag. Tidurlah dengan baik. Driver jangan tidur dimobil. Selain tidak mengembalikan istirahatnya, juga tidak baik kesehatan.

Apalagi hendak menempuh perjalanan jauh keesokan harinya. Sebaiknya istirahat paling lama jam 10 malam. Jangan dipaksa. Selain akan menimbulkan kecapean juga akan mengurangi daya tahan fisik.

Apabila membawa anak kecil (dibawah 10 tahun), usahakan sore cari tempat makanan yang disukai anak-anak. Entah es krim atau buah-buahan, bakso atau tempat nongkrong. Selain driver istirahat juga mengembalikan kegembiraan anak-anak dimobil. Sekalian menunggu bedug berbuka puasa.

Selamat mudik..