25 Maret 2021

opini musri nauli : Gumaman Para Punggawa

 


“Tuanku, mengapa pintu depan Istana Astinapura belum juga dibuka ?. Apakah Raja yang telah memenangkan pertarungan di alun-alun Istana tidak dapat dilantik ?”, tanya sang punggawa heran. Sembari merapikan pakaian hulubalang menjaga pintu depan Istana. 


“Wahai para hulubalang Istana Astinapura. Memang pertarungan dimenangkan Raja Muda yang berhasil menaklukan para musuh-musuhnya di alun-alun Istana. Namun ada tudingan sang Raja Muda melakukan kecurangan digelanggang. Sehingga para Depati kemudian memerintahkan pertarungan ulang ?’, jawab Punggawa menjawab pertanyaan sang Hulubalang. 

“Apakah tudingan kepada Raja Muda yang melakukan kecurangan. Apakah tidak salah, tuanku punggawa”, katanya sembari heran. 


Bukankah se antero negeri telah mengetahui. Tidak mungkin Sang Raja muda rela culas didalam pertandingan”, kata sang hululabang. 


“Bukan Sang Raja muda yang melakukan kecurangan. Tapi untuk menguji kesaktian Raja Muda. Agar tahan menahan gempuran dari serangan musuh.


Ilmu kanuragan harus tetap ditempa. Sebentar lagi akan ada serangan dari negeri api. 


Menurut kabar telik sandi. Negara api Sedang mempersiapkan serangan besar-besaran. Menyerbu istana Astinapura. Sehingga ilmu kanuragan sang Raja muda harus benar-benar ditempa”, kata sang punggawa dengan suara sedikit keras. Tegas dan berwibawa. 


“Baiklah. Tuanku. Apabila uji kanuragan didalam mempersiapkan kekuatan fisik Raja Muda. Maka memang diperlukan. Agar negeri Astinapura dapat terlindung dari serangan dari negeri api”, kata sang Hulubalang sembari merapatkan kakinya 


Kembali bertugas.  Menjaga negeri dari serangan negara api.