Sebagai program prioritas pertama, Al Haris berkonsentrasi terhadap pandemik adalah cara tangkap Al haris sebagai Gubernur merespon terhadap pandemik yang menyerang Indonesia.
Pidato politik setelah pelantikan di Istana menegaskanya.
Ditambah dengan upaya koordinasi sekaligus memetakan persoalan dan upaya penyelesaiannya untuk tingkat Provinsi Jambi.
Termasuk mengumpulkan stakeholders kunci didalam menyelesaikannya, upaya dilakukan hingga rencana-rencana Pemerintah Provinsi Jambi.
Namun ditengah-tengah masyarakat menimbulkan respon yang berbeda. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan RSU Raden Mattaher sebagai aktor utama sekaligus leading sektor Malah terlibat polemik.
Pembelian mobil mewah ditengah derita Rakyat ditengah pandemik yang kemudian mengancam ekonomi, bahkan kelumpuhan sendi-sendi ekonomi justru menimbulkan antipati.
Bayangkan. Ditengah derita rakyat, disaat dibutuhkan keteladanan untuk bersama-sama melewati krisis, pembelian mobil mewah sama sekali jauh dari kesan keteladanan.
Dan tanpa berdosa bahkan tidak mendengarkan suara-suara publik, pembelian mobil mewah sama sekali mengabaikan suara-suara publik.
Selain sama sekali tidak mempunyai “sense of crisis”, pembelian mobil mewah juga bertentangan dengan berbagai regulasi. Selain daripada jauh manfaat pembelian mobil mewah.
Belum lagi pembelian mobil mewah RSU Raden Mattaher yang sama sekali tidak diperlukan.
Bukankah areal RSU Raden Mattaher cuma 7-8 ha yang sama sekali cukup bisa ditempuh dengan kendaraan avanza. Paling banter cukup dengan mengendarai mobil innova.
Tidak ada sama sekali diperlukan mobil mewah yang digunakan untuk menempuh jalan buruk seperti mobil double gardan ataupun mobil yang digunakan untuk jalan buruk.
Sikap antipati dari publik sudah jauh di titik nadir. Selain memalukan juga “menggunakan uang negara” yang sama sekali tidak diperlukan.
Lalu bagaimana mau diharapkan apabila pejabat yang diharapkan sebagai leading sektor untuk menghadapi pandemik justru malah terjebak dengan polemik pembelian mobil mewah.
Ah. Beban yang seharusnya tidak mesti ditanggung oleh Al haris yang baru memasuki Gubernuran. Dan menghadapi polemik yang dilakukan oleh pejabat yang dipercayai negara untuk mengurusi dan menghadapi polemik.
Semoga Al Haris dapat melewati krisis ini dengan baik. Tentu saja didukung oleh tim yang kuat untuk bersama-sama, bergandengan tangan melewati krisis ini.
Direktur Media Publikasi Al Haris-Sani.