Rasanya belum usai dada sesak menghadapi gempuran covid corona beberapa waktu yang lalu.
Masih terekam jelas ketika akhir Juli - Awal Agustus 2021, Provinsi Jambi menunjukkan zona merah atau beresiko tinggi. Tiga daerah yang mengalam resiko penyebaran covid seperti Kabupaten Tebo, Kabupaten Batanghari dan Kotamadya Jambi.
Penilaian ini melihat dari hasil skoring pemetaan risiko yang menggambarkan warna merah.
Al Haris sebagai Gubernur Jambi berjibaku dengan Seluruh perangkat daerah, Muspida Jambi kemudian mendatangi berbagai tempat-tempat untuk melihat capaian vaksinasi.
Berbagai kegiatan vaksinasi kemudian dilakukan. Entah di balai pertemuan berbagai tempat, gedung olahraga, partai-partai, instansi Pemerintah, kelompok swasta bahkan berbagai puskesmas dan Pemerintah Desa mengadakan kegiatan vaksinasi.
Masih segar didalam ingatan kita ketika berbagai tempat kemudian ditutup. Berbagai pertemuan kemudian tidak dibenarkan. Bahkan berbagai hajatan perkawinanpun tidak dilakukan.
Kata-kata PPKM level IV bak seperti palu godam. Menghantui setiap kehidupan masyarakat.
Pelan-pelan kemudian angka capaian vaksinasi terus meningkat. Dengan target 34.021 suntikan/hari membuat Jambi kemudian mengejar ketertinggalan capaian vaksinasi.
Menurut pemberitaan, hingga 18 September 2021, capaian vaksinasi di Jambi sudah mencapai 1,1 juta (41,36%) dari 2,69 juta orang.
Sedangkan untuk vaksinasi dosis 2 sudah mencapai 21,47%.
Angka-angka ini kemudian membuat Jambi berada urutan 6 nasional. Baik vaksinasi pertama maupun kedua.
Tidak salah kemudian capaian vaksinasi sekaligus penurunan angka covid menarik perhatian nasional.
Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri menyebutkan penurunan dari PPKM Level IV ke PPKM level I di berbagai daerah menunjukkan kemajuan yang sangat batik.
Apalgi ditambah menurunnya tingkat hunian di berbagai rumah sakit.
Disisi lain dengan meningkatkan angka-angka optimis dari vaksinasi dan covid juga diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi justru memberikan harapan masyarakat.
Tidak salah kemudian, semangan berjibaku antara Seluruh komponen yang ada di Jambi baik Muspida, Pemerintah Daerah, partai-partai, instansi Pemerintah, kelompok swasta bahkan berbagai puskesmas dan Pemerintah Desa membuat Jambi keluar dari perangkap ketakutan terhadap pandemi corona.
Dan pelan-pelan kemudian Jambi berhasil keluar dari pandemi.
Memang pandemi belum berakhir. Ancaman nyata seperti varian covid yang terus mengintai, penggunaan ketat prokes, pembatasan pertemuan besar, menghindarkan kerumunan Tetap harus dilakukan.
Namun optimis menghadapi perubahan sekaligus pertumbuhan ekonomi harus tetap diutamakan.
Dengan bergandengan tangan kita mampu melewati krisis ini secara bersama-sama.