01 Juli 2022

opini musri nauli : Ulu Kozok - Sang Puzzle menyambung Sejarah Jambi


Dengan terbitnya Buku “Kitab Undang-undang Tanjung Tanah – Naskah Melayu Yang Tertua,  sang Maestro Ulu Kozok menjawab pertanyaan yang selama ini membelenggu dan mengganggu pemikiran saya. 


Apabila kita melihat jejak peninggalan di Jambi, dimulai dari jejak zaman Megalitikum yang ditandai dengan peninggalan Batu berundak di Kerinci, Serampas dan Dusun Tuo, kemudian dilanjutkan dengan jejak Candi Muara Jambi yang tidak terpisahkan dengan Agama Budha dan kemudian jejak Islam, lalu pertanyaan muncul. 

Apakah di Jambi tidak dipengaruhi atau adanya masuknya agama Hindu ? Mengapa sejarah kemudian terputus ? Dimana jejaknya ? 


Sudah lama keresahan dialami saya. 


Padahal apabila Melihat sejarah Indonesia, dimulai dari jejak Megalitiikum, Budha, Hindu, Kolonial dan Islam yang terjadi di berbagai daerah, lalu mengapa di Jambi tidak ditemukan jejak Agama Hindu. 


Contohnya di Jawa. Berbagai jejak Agama Budha dapat ditemukan di Kerajaan Sima Kalingga di Kabupaten Jepara abad 5-6 M dan Kerajaan Lasem yang pada abad ke-14 (Disebutkan didalam Negara Kertagama)


Nah dengan lahirnya buku dari Ulu Kozok yang menganalisis cukup detail dan mendalam tentang Kitab Tanjung Tanah baik ditinjau dari analisis karbon yang diperkirakan kitab ini dituliskan abad XII, dituliskan dengan aksara yang berbeda yang kemudian dikenal sebagai aksara incung maupun isi dari kitab yang mengatur tentang hukum adat yang berlaku pada saat itu yang dipahami sebagai Kitab Undang-undang (semacam KUHP). 


Melihat buku yang dituliskan oleh Ulu Kozok yang menerangkan agama Hindu ketika kitab ini dituliskan sejarah tentang Hindu membuat puzzle yang semula terputus kemudian menjadi terhubung. 


Sehingga tidak salah kemudian, Kitab Tanjung Tanah yang semula tersimpan rapi di “bubungan” rumah di Kerinci kemudian menjadi “pembongkar’ dari puzzle yang semula menjadi pertanyaan yang mengganggu pemikiran saya selama ini. 


Tidak salah kemudian, Ulu Kozok adalah sang maestro penyambung sejarah Jambi. Dan saya mengucapkan terima kasih kepada Sang Maestro yang menjawab pertanyaan saya. 


Namun rasa hormat Tetap ditujukan kepada Ahli waris yang menjaga dan merawat kitab tanjung Tanah. 


Dengan amanah dan petuah warisan dari leluhur yang kemudian mampu ditunaikan oleh ahli waris, sehingga puzle sejarah Jambi dapat dijawab.