Sebagai pejalan yang sering menempuh perjalanan panjang, mengitari berbagai tempat di Jambi, mendapati mesjid yang bisa tempat berteduh istirahat merupakan kemewahan.
Secara tidak sengaja, ketika pulang dari Bangko, setelah melewati “rute maut” Tembesi - Sridadi, 4 km menjelang masuk ke Muara Bulian, saya tidak sengaja mampir ke Mushola. Disebut Mushola Nurul Huda. Rencana hendak “membuang air Kecil”.
Alangkah kagetnya saya. Ketika di Pinggir jalan Kelurahan Sridadi (biasa dikenal simpang Sridadi), sebelum masuk ke mesjid. Ada tempat yang bisa merebahkan badan. Ukurannya cukup luas.
Bukan bisa sekedar bisa merebahkan badan. Tapi bisa menampung bisa 8-10 orang. Bisa tidur nyenyak.
Bahkan tidak tanggung-tanggung. Bukan sekedar tempat bisa istirahat yang dilapisi marmer, namun juga disediakan Air Galon.
Bagi pejalan, menempukan tempat bisa “merebahkan” diri ditambah adanya air galon merupakan kemewahan. Sebuah tempat yang benar-benar tulus diberikan oleh pengurus Mushola Nurul Huda.
Selain dilapisi marmer, lantainya cukup bersih. Membuktikan pengurus Mushola Nurul Huda benar-benar merawat dan rajin membersihkan tempatnya. Sehingga selain layak bisa ditiduri namun juga cukup nyaman.
Tidak cukup adanya tempat yang bisa merebahkan diri dan bisa istirahat, Mushola Nurul Huda juga tetap membuka diri. Dengan membuka Mushola Nurul Huda sehingga jam berapapun bisa sholat.
Belum lagi airnya cukup bersih, jernih sehingga bisa menghilangkan capek.
Jadi kalau dari perjalanan jauh, Kerinci - Sungai Penuh, Bangko - Sarolangun, Muara Bungo dan Tebo yang hendak ke Jambi, apabila kecapean, bisa mampir. Rebahan. Bahkan bisa tidur yang layak. Sehingga selamat sampai ke tujuan.
Setelah dari Muara Tembesi, sekitar 4-5 km menjelang ke Muara Bulian, ada simpang, kemudian belok ke kanan. Beberapa meter kemudian, barulah Mushola Nurul Huda.
Tapi yang paling keren adalah ide dari Mushola Nurul Huda yang menyiapkan tempat bagi para pejalan jauh.
Dan tidak henti-hentinya kita bersyukur mendapatkan tempat yang layak, nyaman bisa untuk istirahat.
Tidak salah kemudian pahala terus mengalir kepada Pengurus Mushola Nurul Huda yang menempatkan Mushola Nurul Huda bukan sekedar tempat untuk sholat. Namun menjadi “oase” dari perjalanan panjang.
Keren. Keren..