Penamaan Dusun tidak
dapat dilepaskan dari penamaan yang berada di sekitar masyarakat. Seperti
Sungai, Pulau, Lubuk, Renah, Muara, Teluk, Rantau, Danau dan Tanjung
Di Marga Sumay dikenal “anak Batang
Sumay” seperti Sungai Rambutan, Sungai Karang[1]
atau Sungai Menggatal di Simarantihan Talang Mamak[2]
Di Marga Pelepat selain dikenal
Batang Pelepat juga dikenal Batang Senamat[3]
Sedangkan Batang Jujuhan dikenal di
Marga Jujuhan.[4]
Di Marga Jujuhan dikenal nama tempat di Sungai Sarot yang merupakan akar yang berjalin-jalin.
Sungai Sarot kemudian dikenal sebagai “anak sungai yang menyongsong induk”.
Makna “anak sungai menyongsong induk” adalah pertemuan anak Sungai dengan alur
hulu Sungai Batanghari dari Damasraya. Sehingga “anak sungai menyongsong induk”
kemudian diartikan sebagai pertemuan anak sungai dengan “membelah” Sungai
Batanghari dan kemudian “mengilir” ke Sungai Batanghari (mengikuti alur sungai
Batanghari).
Pertemuan
antara anak Sungai Sarot dengan Sungai Batanghari dari Hulu Damasraya kemudian
dikenal “Jumpa”. Namun dialek kemudian menjadi “Jumbak”. Tempat ini kemudian
dapat dilihat di Dusun Jumbak[5].
Di Marga V Bangko dikenal Dusun Muara Jernih terletak di dekat Sungai
Jernih[6].
Begitu juga di Suku anak Dalam
menyebutkan “Dari Sungai Bulian bernama Lubuk Talang, Belukar Pinang, ke Rimbo
Bulian, Penantian Sago, Sungai Rengas, Payo rotan duduk, Pulau Selaman, meniti
pematang Bayas, Pematang Salak, Sungai Kuro Betino, Pematang Gambir, Ulu Sungai
Rengas, Sungai Pematung Bedarah, Bukit Tembesu, Jebak dan Sungai Rengas Ii,
Muara Pelajo Bujang, Hutan Sago, Tanggeris Jangga, Sungai Pandan, Bakal Ruyung,
Ibul Genting, Tayas Bungkuk, Serdan, Patal, Mengala, Sei Badak, Sei Lalan Lubuk
Udang, Lubuk Tadau, Merkandang, Bayas Gantung, Kendi, Danau Masuli, Mendak,
Penukal, Sei Hantu dan Lubuk Belang, Kesemuanya ini di sebut tanah watas Suku
Anak Dalam dari cucu Raden Nagasari.
Sehingga bertempat tinggal di Sungai
Bahar, Sungai Jebak, Sungai Jangga, Sungai Bulian / Semak, Sungai Sekisak (Si
Lisak), Sungai Sekamis, Sungai Burung Hantu (Sungai Pemayung), Sungai Penerokan
dan Sungai Merkanding.
Begitu juga dengan Kelompok
Pengendum yang tidak dapat dilepaskan dari Sungai Kejasung (baik Kejasung Besar
maupun Kejasung Kecil), Sungai Makekal (Makekal Ulu dan Makelal Hilir)[7]
Sungai
Kumpeh juga merupakan Sungai yang menghubungkan antara Marga Kumpeh Hilir,
Marga Kumpeh Ulu dan Marga Jebus[8]
Belanda
juga menggunakan Sungai Batanghari kemudian mengejar Sultan Thaha dan kemudian
mengepung sehingga Sultan Thaha Saifuddin
tertembak tahun 1904[9].
Margo
Sumay adalah penduduk yang bermukim di sepanjang Sungai Sumay[10].
Kelompok
Batin Sembilan yang mendiami 9 daerah aliran sungai (Sungai Jebak, Jangga,
Bahar, Bulian / Semak), Sekisak, Sekamis, Burung Hantu / sungai Pemayung,
Pemusiran dan sungai Singoan). Wilayah penyebaran 9 daerah aliran sungai ini
termasuk wilayah dengan topografi dataran rendah. Dan karena mereka hidup
menyebar di 9 daerah aliran sungai seperti tersebut di atas maka mereka juga
sering menyebut dirinya sebagai kelompok Orang Dalam yang termasuk Batin
Sembilan.
Wilayah
kekuasaan Suku Anak Dalam yang dikenal dengan nama “Sembilan Batin”[11],
dengan mengikuti penamaan sungai; Batin Singoan di Sungai Singoan, Batin Bulian
di Sungai Bulian, Batin Bahar di Sungai Bahar, Batin Jebak di Sungai Jebak,
Batin Jangga di Sungai Jangga, Batin Pemusiran di Sungai Pemusiran, Batin
Burung Antu di Sungai Burung Antu, Batin Selisak di Sungai Selisak dan Bathin
Sekamis di Sungai Sekamis[12].
Di
Marga batin III Ilir dikenal Sungai Pinang, Kelurahan Sungai
Kerjan, Dusun Sungai Arang,
Selain sungai sebagai
penanda dan penamaan berbagai Dusun-dusun di Jambi, dikenal juga Pulau.
Di Marga Batin III Ilir
dikenal Dusun Pulau Pandan. Di Marga Marga Jujuhan terdapat Dusun Pulau Batu
dan Pulau Jelmu. Marga Batin V terdapat Dusun Pulau Aro[13].
Marga
IX Ulu terdapat Dusun Pulau Rengas ,
Pulau Kuamang, Pulau Senarat (Darat), Pulau Tigo dan Dusun Pulau Piul. Marga IX Ilir Terdapat
Pulau Lancak.
Di Marga Sungai Tenang dikenal Pulau Tengah. Di Marga Datuk
Nan Tigo dikenal Dusun Pulau Pandan.
Selain itu juga dikenal kampong Pulau Pandan. Di Marga Batin Pengambang dikenal
Pulau
Langsat. Di Marga Pelawan dikenal Dusun
Pulau Aro. DI Marga Kumpeh dikenal Pulau Tigo. Di Marga IX Koto dikenal Pulau Tedung, Pulau Puro dan Pulau Temiang. Di Marga VII Koto juga dikenal Pulau
Indah. Di Marga Tungkal ulu dikenal
Dusun Pulau Pauh. Di Marga Jujuhan dikenal Lubuk Tenam. Di Marga batin III Ilir
dikenal Pulau Pekan.
Penamaan Lubuk juga
dikenal dengan penamaan Dusun. Di Marga Senggrahan dikenal Lubuk Beringin dan
Lubuk Birah. Penamaan Lubuk Beringin dikenal didalam Marga Batin III Ulu. Di
Marga Batin III Ilir dikenal Lubuk Rasam. Batin II Babeko di Lubuk Kulim di
Danau di daerah Tanjung Menanti dan
Lubuk Benteng.
Di Marga Pelepat
dikenal Lubuk Tebat dan Dusun Lubuk Telau. Di Marga Batin IX Ulu dan Marga batin IX Ilir dikenal
Lubuk
Genok sebagai penanda batas marga[14]
Bahkan penamaan Lubuk terdapat Marga Lubuk Gaung. Di Marga
pangkalan Jambu dikenal Lubuk
tanjung di Sungai Jerinjing. Di Marga Serampas dikenal Lubuk Mentilin[15].
Di Pungguk 9 (Marga
Sungai Tenang) Dusun Lubuk Pungguk. Sedangkan di Desa Tanjung Benuang (Koto X
Marga Sungai Tenang) dikenal tembo “lubuk merah dan lubuk panjang bawah betung
sungai tembesi [16]
Begitu juga Tembo Durian Rambun (Marga Senggrahan) yang
menyebutkan “lubuk tubo dan lubuk peluncuran nago[17]
Di Sponjen dikenal Lubuk
maratemo,
Lubuk Manggis, Lubuk Belanti, Lubuk cengal, Lubuk Sunge Pening, Lubuk Jama’at, Lubuk Sunge Sogo, Lubuk Sunge Biak, Lubuk Cengal, Lubuk Bebeko, Lubuk Sunge Bemban[18].
Di Sogo dikenal Lubuk Sunge Pening, Lubuk Jama’at, Lubuk Sunge Sogo, Lubuk Sunge Biak, Lubuk Cengal, Lubuk Bebek, Lubuk Sunge
Bemban.
Di Desa Sungai Bungur
terdapa Lubuk
Serapil, Lubuk Medang, Lubuk Belanti, Lubuk Ujung Tanjung[19].
Desa Sponjen, Desa Sungai Bungur,
Desa Sogo Kesemuanya termasuk kedalam Marga Kumpeh. Di Desa Rukam dikenal Lubuk tapa
Di Marga Bukit Bulan
dikenal Lubuk Bedorong[20].
Di Marga VI Mandiangin dikenal Lubuk Napal. Marga Air Hitam dikenal Lubuk
Kepayang dan Lubuk Jering.
Marga
Batang Asai Tengah, dikenal Lubuk Bangka[21].
Marga Kasang melintang terdapat Lubuk Bangkar. Di Marga Simpang III Pauh dikenal Lubuk Butak. Di Marga Pelawan dikenal Lubuk
Sepuh dan
Lubuk
Sayak atau biasa dikenal Lubuk Tempurung. Di Marga Batin Pengambang dikenal
Lubuk Pauh.
Di Marga Petajin Ilir dikenal Lubuk
Mandarsyah. Di Marga Tungkal ulu dikenal Lubuk Kambing, Dusun Lubuk Bernai, dan Dusun Lubuk Terap. Di Marga Sumay dikenal Lubuk Laweh.
Penamaan Renah dikenal
sebagai Marga Renah Pembarap. Di Marga Sungai Tenang dikenal Desa Renah Pelaan
dan Desa Koto Renah. Di Desa Tanjung Benuang dikenal tembo renah bukit
serik(batu panjang), renah sungai
kandis muaro sungai langkon ke renah tabu gelanggang ke renah sawah bekisah.
Di Desa Lubuk Beringin
(Marga Senggrahan) dikenal tembo “renah utan udang”.
Di Marga Serampas dikenal Renah Alai dan Renah Kemumu. Di Marga batin Datuk Nan
Tigo dikenal Kampung Renah. Di Marga Batin Pengambang dikenal Renah Kemang
dan Dusun Renah Pisang kembali.
Penamaan Muara banyak
ditemukan diberbagai tempat di Jambi. Baik penamaan Kabupaten, tempat maupun
nama-nama Desa. Seperti Muara Jambi, Muara Bungo, Muara Sabak dan Muara Tebo.
Begitu juga Muara Siau.
Di Marga Batin V Bangko
dikenal Muara Semayo, Muara Jernih. Selain itu juga dikenal Muara Semayo. Di
Marga Sungai Tenang dikenal Muara Madras dan Muara Pangi.
Di Marga Batin VI
Mandiangin dikenal Muara Ketalo. Di Marga Pelawan dikenal Muara Danau. Di Marga
Datuk Nan Tigo terdapat Dusun Muara Mansao. Di Marga Batin Pengambang dikenal Muara
Talang Kecil dan Desa Muara Air Dua.
Di Marga VII Koto
dikenal Muara
Niro, Desa Muara Tabun. Di Marga IX Koto di Desa Pulau Temiang terdapat Dusun
Muara Danau. Sedangkan Batas Marga VII Koto dengan Marga IX Koto terdapat di
Muara Sako.
Di Marga Sumay dikenal
Desa Muara Sekalo. Desa Sekalo sendiri mengenal Muara Dusun Setelak” dan Muara Kundangan.
Di Marga Tungkal ulu
dikenal Muara Dasal. Di Kumpeh dikenal Muara Kumpeh.
Teluk juga dilekatkan
ke berbagai nama tempat. Seperti Teluk Kuali, (Marga IX Koto), Teluk
Singkawang, Teluk Langkap (Marga Sumay), Teluk Ketapang (Marga Tungkal Ilir),
Teluk Panjang (Marga Batin III Ilir), Teluk Kembang, Teluk Kayu Putih (Marga
VII Koto) dan Teluk Ketapang, Teluk Nilau (Marga Tungkal Ilir). Di Desa Makmur
Jaya dikenal Teluk Sialang.
DI Desa Sponjen (Marga
Kumpeh) dikenal Teluk sungai duo. Di Marga Kumpeh Ulu dikenal Desa Teluk Raya. Di Desa
Rukam dikenal “teluk menpuh rumbe tebal lapok mengkung. DI Desa Karang Mendapo (Marga Simpang III Pauh)
terdapat Dusun Teluk
Gedang. Di Batang hari dikenal Desa Teluk Rendah (Marga Kembang Paseban).
Di Marga Batin
Pengambang dikenal “teluk sakti rantau betuah gunung bedewo”. Tembo Renah Pembarap
mengenal “teluk ske sungai semantung.
Penamaan rantau
ditemukan di Rantau Duku (Marga Batin III Ilir), Rantau Panjang, Rantau ikil
(marga Jujuhan), Rantau Keloyang (Marga Pelepat). Penamaan Rantau Panjang juga
ditemukan Marga V Bangko. Sebelumnya dikenal nama Semayo. Selain itu terdapat
Rantau Limau Manis.
Di Marga Serampas
dikenal Rantau Kermas. Di Marga Sungai Tenang dikenal Rantau Suli, Rantau
Jering dan Rantau Bidaro. Di Marga Kembang Paseban dikenal Rantau Gedang.
Istilah Rantau dapat
ditemukan didalam seloko “Alam berajo, rantau
bejenang, kampung betuo, negeri bernenek mamak.
Penamaan danau
ditemukan di Dusun Danau (Marga Pelepat). Marga Sungai Tenang terdapat Dusun
Sungai Danau Pauh.
Di Sponjen dikenal Danau gerogol. DI
Desa Rukam dikenal “danau teluk
menpuh rumbe tebal lapok mengkung, danau sirih, danau alahan, danau cempak,
danau lenban condong danau menncangur, danau sarang burung, Danau Gerang dan Danau empang palang. Di Muara
Jambi dikenal Desa Danau Lamo.
Di Marga Batin V
Sarolangun dikenal Danau Bulen. Di Marga Pelawan dikenal Muara Danau. Begitu
juga di Desa Karang Mendapo dikenal juga Dusun Muara Danau.
Sedangkan Danau terumbai” merupakan batas (Tembo)
antara Marga VII Koto dan Marga IX Koto[22].
Sedangkan Tanjung dapat
ditemukan sebagai nama Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.
Di Marga Sungai Tenang
dikenal Tanjung Alam dan Tanjung Mudo. Di Marga Batin III Ilir dikenal Tanjung
Gedang. Di Marga Batin II Babeko dikenal Tanjung Menanti. Selain itu juga
dikenal Tanjung Agung (Batin VII) di Kabupaten Bungo.
Istilah Bukit dapat
ditemukan Dusun Bukit Sari, Pulau Batu (Marga Jujuhan), Bukit Telago (Marga
Pelepat), Bukit Gajah Berani, Bukit Gedang, Bukit Mujo, Bukit Tepanggang (Marga
Renah Pembarap), Bukit Tiung (Marga IX Ulu). Sebelumnya Bukit Tiung bernama Pulau
Piul.
Di Marga Pangkalan Jambu dikenal Bukit Perentak.
Sedangkan “Bukit Tungku” merupakan batas Marga Pangkalan
Jambu dengan Kerinci.
Di Tanjung Mudo dikenal
“Bukit Sedingin”. Di Desa Lubuk Beringin (Marga Senggrahan) dikenal Bukit
Kemulau Tinggi dan Bukit Kemulau Rendah. Di Desa Durian rambun dikenal “Bukit
Gambut’
Di Marga Batin VI
Mandiangin dikenal “Desa Bukit Peranginan. Di Marga Bukit Bulan dikenal Bukit
Raya[23].
Di
Marga Pelawan dikenal Bukit Padang Sungkai, Bukit Batu. DI Marga Batin Pengambang
dikenal Bukit Seruling/Bukit Tandus. Bukit Seruling/Bukit Tandus dijaga sebagai
“benteng’ air dan kepentingan untuk masa depan. Di Marga Petajin, Lubuk
Mandarsyah mengenal “Bukit Rinting”. Sedangkan Bukit bakar dikenal di Kembang Seri
(Marga Maro Sebo ulu).
Di
Marga Sumay dikenal “Bukit Tiga Jurai”. Bukit Tiga Jurai kemudian dikenal
sebagai Bukit Tigapuluh yang ditetapkan menjadi Taman Nasional Bukit Tiga
Puluh. Di daerah Air Hitam dikenal Taman Nasional Bukit Duabelas.
Diantaranya bukit
Daun Salo[24]
di Bukit Seling, Bukit selasih, Bukit
Siguntang. Selain itu juga dikenal Bukit
Tambun Tulang[25].
Ada juga menyebutkan Bukit Alur babi, bukit Ulu tandikat, bukit ulu benglu,
bukit ulu sungai rambutan, bukit ngayau, bukit badak teguling, bukit bakar,
bukit ulu senanam, bukit mendelang, bukit temiang, bukit merbau, bukit tunggul
berempat[26].
Tembo
“Kerbau bekuak terus ke Dataran bukit
Daun Salo di Bukit Seling, Bukit Tambun Tulang” adalah batas Jambi dengan
Provinsi Riau. Sedangkan “Bukit selasih, Bukit Siguntang adalah “rimbo
simpanan atau rimbo larangan”.
Nama Bukit Selasih adalah nama dusun asal Desa
Semambu[27].
Sedangkan
penamaan bukit merupakan batas-batas marga Senggrahan dengan Marga yang lain.
Seperti “bukit Majo” dengan Marga Peratin Tuo, “Bukit punggung Parang” dengan
Marga Tiang Pumpung, Bukit Sengak, Bukit Kapung, Bukit Gagah Berani” dengan
Marga Pangkalan Jambu, “Bukit Kemilau Rendah, Bukit Kemilau Tinggi, bukit
tepanggang. Dengan Marga Renah Pembarap[28].
Batas
antara Marga Senggrahan dengan Marga Pangkalan Jambi merupakan keunikan. Marga
Senggrahan menyebutkan Bukit Kapung Sungai Tinggi Bane Belalang Bukit Gagah
berani”. Sedangkan Marga Peratin Tuo menyebutkan “Bukit berani. Sedangkan Marga
Pangkalan Jambu menyebutkan “Bukit lipai besibak. Lubuk Birah juga menyebutkan
“Bukit Lipai besibak”[29].
Bukit
Kapung Sungai Tinggi Bane Belalang Bukit Gagah berani” atau “Bukit berani” atau
“Bukit lipai besibak menunjukkan tempat yang sama. Atau dengan kata lain,
penamaan yang berbeda namun menunjuk tempat yang sama.
Didalam
Marga Sungai Tenang terdapat pembagian wilayah. Dengan menggunakan punggung
(bukit) maka bisa ditentukan dusun asal dari Punggung Bukit Maka dikenal
istilah “Pungguk 6”, “pungguk 9” dan Koto
10”.
Di
Marga Batin Datuk Nan Tigo dikenal Dusun Bukit Tanggo Batu. Di MARGA BATANG ASAI TENGAH dikenal Bukit Lanca[30].
Penamaan
Bukit dapat dilihat sebagai Nama Marga Bukit Bulan.
Di Kerinci dikenal
Hutan Adat Bukit Sembahyang dan Padun Gelanggang,
Hutan Adat Bukit Tinggai. Di Marga Batin II Ulu dikenal Bukit Bujang Dusun Senamat ulu Sebagai Hutan Adat dan telah dikukuhkan berdasarkan SK Bupati Kabupaten Bungo nomor 48/HUTBUN Tahun 2009 seluas 223 ha.
Hutan Adat Bukit Tinggai. Di Marga Batin II Ulu dikenal Bukit Bujang Dusun Senamat ulu Sebagai Hutan Adat dan telah dikukuhkan berdasarkan SK Bupati Kabupaten Bungo nomor 48/HUTBUN Tahun 2009 seluas 223 ha.
Istilah bukit dapat
ditemukan didalam seloko seperti “Kebukit samo
mendaki, kelurah samo menurun”
Penamaan Ujung dikenal
di Marga Jujuhan sebagai kampong Ujung Tanjung. DI Marga Renah Pembarap
mengenal Desa Parit Ujung Tanjung. Di Marga Pelawan dikenal Dusun
Ujung Tanjung. Begitu juga di Marga Batin Pengambang.
Di Desa Sponjen dikenal
Ujung Pematang Sirih dan Ujung sungai katung. Di Desa Sungai Bungur mengenal “Ujung Sungai Bungur”,
“Ujung Pematang Tepulo”, “Ujung Pematang Sirih”, “Ujung Pematang Tepus”.
Di Desa Sungai Beras (Tanjabtim) mengenal “Ujung Sungai Buluh , Ujung
Sungai Budaya, Ujung Parit Senang, Ujung Parit Teluk Pagar, Ujung Parit Lapis Teluk Pagar, Ujung Sungai
Beringin, Ujung Sungai Apok.
Di Marga Batin Datuk Nan Tigo mengenal “ujung Muara Limun”.
Seloko bak napuh diujung tanjung, ilang sikuk baganti
sikuk, lapuk ali baganti ali[31], di Desa Baru Pelepat dan Desa Batu Kerbau serta Dusun
Lubuk Telau (marga Pelepat).
Di Marga Sungai Tenang mengenal istilah
“tanah ujung Batin” sebagai nama tempat
Desa Beringin Tinggi. Penduduknya berasal dari Marga Batangasai dan Marga
Batin Pengambang namun wilayah kemudian diberikan dari Marga Sungai Tenang.
Sebagaimana seloko “Belalang Batin Pengambang, Tanah Koto Sepuluh. Koto Sepuluh
termasuk kedalam Marga Sungai Tenang.
Di Marga Tungkal ulu
Penamaan Dusun berdasarkan tipologi khas wilayah[32].
Seperti Dusun Rantau Badak yang terdapat banyaknya badak di Rantau, banyaknya
jenis kayu yang bernama Terap yang kemudian bernama Dusun Lubuk Terap.
Banyaknya Kambing di Lubuk Kambing, banyaknya Rotan di dusun Sungai Rotan,
banyaknya bernai. Bernai adalah nama buah-buahan. Hanya Ditempat ini ada bernai
sehingga dinamakan Dusun Lubuk Bernai. Banyak pohon yang bernama pauh (sejenis
palm) di Pematang Pauh, banyakya Tayas (buah-buahan sejenis mangga) di Dusun
Tanjung Tayas atau banyaknya Bojo (sejenis kacang-kacangan) di Tanjung yang
kemudian disebut Dusun Tanjung Bojo. Banyaknya Kebun yang kemudian disebut
Dusun Kebun. Kebun kemudian dimaksudkan banyak kebun yang menghasilkan
buah-buahan setiap musim. Dan banyaknya rusa dalam satu tempat. Kemudian
bernama Dusun Suban.
Atau
berdasarkan sifat tipologi nama tempat seperti Rantau yang lurus (lurus
kemudian disebutkan benar) sehingga dinamakan Dusun Rantau Benar, Anak negeri
yang berdagang yang kemudian dinamakan Dusun Pelabuhan Dagang, tempat
bermainnya Raja kemudian bernama Dusun Taman Raja, Tebing yang tinggi kemudian
bernama Dusun Tebing Tinggi, Dusun baru yang kemudian disebut Dusun Mudo atau
kampong yang baru yang kemudian disebut Kampung Baru.
Selain
penamaan dusun berdasarkan sifat dan khas tipologi, penamaan dusun juga
berdasarkan tempat digunakan. Maka dikenal tempat penyabungan atau tempat
bertemunya para pendekar yang kemudian disebut “Penyabungan”, nama sungai
seperti Muara Dasal yang kemudian Kuala Dasal.
Namun
yang unik adalah Dusun Dadang. Sebenarnya nama dusun disebut Dusun Padang.
Namun dialek kemudian menyebutkan “dadang” (pengaruh pengucapan secara cepat)
sehingga kemudian dusun bernama Dusun Dadang.
Disebut dengan Tebing
tinggi[33],
karena Desa ini sebelumnya sering kebanjiran. Lokasi pemukiman penduduk
dialihkan ke seberang sungai Batang hari yaitu di sebelah Timur Desa. Yang lokasinya antra
sungai Peneradan dan Muara Sungai
Muruh.Sebelumnya Daerah ini berlokasi
sebelah Timur Baluran Rimbo, dekat sungai Batanghari yang pada masa itu disebut KUBURAN RANGKILING. Nama Tebing Tinggi diambil berdasarkan
letak geograpis alamnya yang
memiliki dataran cukup tinggi disbanding daerah lain di sekitarnya.
Di Marga Jujuhan dikenal “Pulau
Batu” disebabkan di pulau adanya batu. Daerah ini kemudian dikenal sebagai
tempat “Depati Sumarangen”[34].
Pulau Batu terdiri dari kampong Lubuk Tenam, Bukit Sari, Sari Mulya.
[10] Sungai Sumay adalah salah satu
anak sungai yang bermuara ke Sungai Batanghari.
[13] Dusun Kapuk adalah dusun yang
terletak di tengah-tengah dari kelima dusun Marga Batin V. Dusun Kapuk
merupakan tempat pertemuan para Rio Depati mengenal masalah-masalah Marga. Arsitektur Tradisional Daerah Jambi,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1986, Hal. 15
[24] Istilah Salo bisa ditemukan
dalam Tambo Dusun Pemayungan dan Dusun Semambu yaitu Salo Belarik
[26]
Data dikumpulkan dari berbagai sumber. Kepala Dusun Fahmi dan Patih Serunai,
Dusun Semerantihan, 24 September 2016, Kepala Dusun Semambu, Desa
Semambu, Kecamatan Sumay, 18 Maret 2013. Ahmad Intan, 21 Maret 2013
[28] Samsuddin, Guguk, 16 Maret
2016. Guguk termasuk kedalam Marga Renah Pembarap.
[29] Pertemuan di Muara Siau, Muara
Siau, Mei 2011