21 November 2020

Opini musri nauli : Perjalanan Betuah (33)

 

Membicarakan Pijoan dalam roadshow (perjalanan politik) Al Haris menarik untuk ditelusuri. Cerita dan tutur Pijoan begitu melekat ditengah masyarakat. 


Sebelum menjadi nama kecamatan, Pijoan adalah cerita panjang dalam Kerajaan Jambi Darusallam. 


Didalam Kajian dan Analisa Undang-undang Piagam dan Kisah Negeri Jambi, disebutkan saudari Putri Selaro Pinang Masak bernama Putri Panjang Rambut dan Putri Bungsu Tuan Gadis. 

Putri Panjang Rambut kemudian memiliki Sunan Muaro Pijoan, Sunan Kembang Sari dan Sunan Pulau Johor. 


Didalam struktur 12 Belas Bangsa, struktur Perisai Awin itu keturunan Sunan Muaro Pijoan. Selain itu juga dikenal Perisai Awin yang merupakan keturunan Sunan Muara Pijoan kemudian diberi gelar Ngebi Raso Dano. Menjabat sebagai penghulu/pemangku. Dengan tugas sebagai pengawal Raja. Berpusat di Pulau Kayo Aro. 


Selain itu juga dikenal Perisai Penagan. Keturunan Muara Pijoan. Bergelar Ngebi Singo Keti. Jabatan Penghulu/Pemangku. Bertugas sebagai Pengawal Raja. Berpusat di Kuap. 


Juga dikenal Perisai Miji. Keturunan dari Sunan Muara Pijoan. Bergelar Ngebi Kerti Diguno, Jabatan Penghulu/Pemangku. Bertugas merawat Raja dan membuat kajang (atap anyaman) untuk Raja. Berpusat di Sakernan. 


Ada juga Perisai Pino Kawan Tengah. Keturunan Sunan Muara Pijoan. Gelar Ngebi Suko dirajo. Jabatan sebagai Penghulu/Pemangku. Bertugas untuk menyediakan Pengangkutan. Berpusat di Sungai Duren. 


Didalam rapat penobatan Rangkayo Hitam menjadi Raja, Rangkayo Hitam dipilih oleh Orang Kayo Pingai, Orang Kayo Pedataran, Orang Kayo Gemuk, Orang Kayo Hitam, Sunan Pulau Johor, Sunan Kembang Sari dan Sunan Muara Pijoan. 


Pijoan kemudian dikenal termasuk kedalam wilayah Adat Marga Mestong. Pijoan kemudian dikenal sebagai nama kecamatan yang termasuk kedalam Kabupaten Muara Jambi. Terletak dipinggir kota Jambi. 



Pencarian Terkait : opini musri nauli, musri nauli, hukum adat, hukum adat jambi