Terdengar suara menggelegar. Memecah keheningan di balairung Istana.
“Wahai, sang punggawa kerajaan. Mengapa titahku tidak engkau laksanakan ?
Apakah titahku tidak engkau mengerti ?
Apakah engkau tidak mampu melaksanakan titahku ?
Apakah engkau tidak mau lagi berbakti kepada kerajaan Astinapura ?”, murka sang Raja Astinapura. Wajahnya memerah. Menahan amarah yang menggumpal didada.
Entah berapa kali titah sang Raja sama sekali tidak dilaksanakan oleh para punggawa.
Semuanya tertunduk. Tubuh gemetar ketakutan.
Terbayang titah sang Raja Astinapura yang tidak mampu diemban para punggawa kerajaan.
Suasanapun sunyi. Diam tanpa bersuara.