Menjelang perayaan Dirgahayu ke 76 Republik Indonesia, suasana meriah terlihat di Jembatan Gentala Arsy (Gentala Arasy). Pengibaran bendera merah putih sepanjang jembatan Gentala Arasy yang kemudian dikenal “seribu bendera” kembali menarik perhatian mengenai jembatan Gentala Arasy.
Menurut berbagai sumber, disebutkan, Jembatan ini melintasi Sungai Batanghari dari Kecamatan Pasar Jambi ke Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi.
Jembatan sepanjang 503 meter dan lebar 4,5 meter ini hanya dapat dilintasi oleh pejalan kaki. Setiap ujung jembatan merupakan tempat yang spesial. Ujung yang satu tepat berada di depan rumah dinas Gubernur Jambi di Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi.
Sementara di ujung lainnya terdapat menara jam setinggi 80 meter yang masuk Kelurahan Arab Melayu. Menara itu sekaligus menjadi museum sejarah yang berisi jejak masuknya Islam di Jambi.
Jembatan ini sudah cukup lama berdiri dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2015. Jembatan tersebut berbentuk huruf S, sehingga liukannya menarik untuk dipotret.
Pemerintah Provinsi Jambi memasukkan Jembatan Gentala Arasy sebagai salah satu destinasi wisata dalam program Jelajah Jambi.
Perhatian dan konsentrasi Al haris sebagai Gubernur Jambi menempatkan Gentala Arsy merupakan tanggungjawabnya untuk memenuhi janjinya sebagai Gubernur Jambi.
Didalam program visi-misi Jambi Mantap, Jembatan Gentala Arsy disebutkan bagian dari prioritas 2 didalam pemulihan dan peningkatan ekonomi,
Disebutkan didalam visi-misi Jambi mantap, prioritas untuk pemulihan dilakukan dengan cara Memfasilitasi Pengembangan kawasan pariwisata Gentala Arasy.
Perayaan Dirgahayu ke 76 Republik Indonesia dengan pengibaran seribu bendera adalah upaya menempatkan Jembatan Gentala Arsy sebagai ikonik Provinsi Jambi. Sekaligus menjadikan ikon tidak terpisahkan dari cerita Wisata di Jambi.