Alangkah kagetnya saya mendapatkan kabar duka. “Telah berpulang kerahmatullah Saudara kita, Kanda Nopyandri, SH, LLM (Nop). Alumnus FH UNJA 1992”. Sebait kata menghentak di pagi minggu hari.
Beliau adalah dosen Fakultas Hukum UNJA.
Namun samar-samar Sudah kukenal sejak mahasiswa. Hanya beberapa tahun dibawahku. Namun karena aku memang telat selesai kuliah, tentu saja sering ketemu beberapa mata kuliah.
Dia humble, suka humor dan Tetap rendah hati.
Pertemuan semakin intensif ketika mulai terlibat di PSHK-Oda. Lembaga riset yang berisikan para dosen Fakultas Hukum UNJA. Dipimpin oleh Prof. Rozali Abdullah, Fauzi Syam, Dasril Rajab memang produktif mengadakan kegiatan di Jambi. Dan berkonsentrasi dengan tema-tema Pemerintahan, Pilkada dan berbagai pernik-pernik isu otonomi Daerah.
Seingatku, PSHK-Oda sering mengadakan diskusi berseri. Kemudian dimuat di media massa. Nah, kulihat Nop cukup aktif mengisi kolom. Termasuk produktif.
Tema-tema Pemerintahan, Pilkada dan berbagai pernik-pernik isu otonomi Daerah merupakan tema yang cukup pelik, rumit dan memang menjadi Kajian khusus dosen-dosen FH UNJA. Tema itu cukup membantu bagi saya yang jarang bersentuhan. Selain adanya perkara di TUN.
Tidak salah kemudian tema-tema yang ditawarkan merupakan kemewahan bagi saya. Dan Nop cukup ciamik mengemasnya. Menajamkan tema-tema aktual sehingga menjadi menarik untuk dibaca.
Dan saya menjadi penikmat dari seri tulisan yang dipaparkan.
Memasuki paruh tahun 2010, lebih sering kulihat Nop aktif membantu PKPA. Salah satu Pendidikan yang diadakan oleh PERADI bekerja sama dengan FH UNJA. Sehingga pertemuan rutin sering disela-sela PKPA.
Biasanya disela-sela kegiatan, entah menunggu jadwal, menunggu pemateri lain ataupun sekedar kumpul-kumpul, Tidak ada sama sekali perubahan. Kulihat dia Tetap rendah hati. Kalaupun nimbrung hanya menambah canda suasana.
Selain itu apabila ada dosen-dosen senior, maka dia lebih banyak menghindarkan nimbrung. Dia Tetap menunjukkan sikap “rendah hati”. Mungkin sungkan bergabung.
Mendapatkan kabar dipagi hari cukup menyentak. Disaat usia produktif, salah seorang dosen Fakultas Hukum yang cukup produktif menulis ternyata dipanggil Sang Maha Kuasa.
Selamat jalan, nop. Karya-karyamu Tetap abadi. a