20 Oktober 2021

opini musri nauli : Dumisake

 


“Bang, habis acara ini, bapak langsung ke Sarolangun. Nginapnya di bangko. Besoknyo langsung ke Tebo. Ada Ultah. 


Setelah itu pulang sebentar ke Jambi. Menghadiri paripurna DPRD Provinsi Jambi. Naik Helicopter.


Nah. Selasanya ke Bungo. Juga Ultah”, kata Staf di Lingkungan Pemprov. 

Pembicaraan mengalir disela-sela menunggu kedatangan Gubernur Jambi yang telah mengagendakan Bertemu dengan advokat. Minggu pagi. 


Sempat telat sebentar disebabkan Pak Gub melayat ada yang meninggal, disela-sela menunggu itulah, pembicaraan kemudian mengalir. 


Saya hanya manggut. Melihat rutinitas yang begitu padat dihadapi Al haris sebagai Gubernur Jambi. 


Namun yang menarik adalah keberangkatan ke Jambi dari Tebo. Menghadiri sidang Paripurna DPRD Provinsi Jambi. 


“Tentu saja begitu Penting”, kupikir. 


Benar kemudian. Senin pagi kudapatkan Berita. Al Haris sebagai Gubernur Jambi didalam rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi berkeinginan untuk Hadir. 


Salah satu yang menjadi konsentrasinya adalah diterapkannya program Dumisake (Dua milyar satu kecamatan). 


Tagline program yang disampaikan didalam berbagai kesempatan. Sekaligus janji politik ditengah rakyat Jambi. 


Dengan tegas, program Dumisake akan diterapkan tahun 2022. Program yang menjadi perhatian penuh dari Al Haris. 


Tidak dapat dipungkiri, setelah prioritas pertama visi-mis Jambi mantap, program penanggulangan pandemik covid 19, maka prioritas kedua adalah pemulihan ekonomi. 


Prioritas kedua dilakukan setelah angka-angka covid 19 sudah mulai melandai. Sehingga sembari tetap berkonsentrasi menyelesaikan penanggulangan pandemik covid 19, maka saatnya berbicara tentang pemulihan ekonomi. 


Sebagaimana telah disampaikan visi-misi Jambi mantap dan kemudian diserahkan ke KPU, prioritas kedua didalam pemulihan dan peningkatan ekonomi disebutkan salah satunya “Dumisake”. 


Program DUMISAKE, yaitu proram dua milyar satu  kecamatan, berupa program Jambi Cerdas dan Pintar, Jambi Sehat, Jambi Tangguh, Jambi Agamis, dan Jambi Responsif. 


Program ini diharapkan tepat sasaran kepada masyarakat yang terdampak ekonomi. Sekaligus meningkatkan ekonomi. 


Didalam pidato yang disampaikan didepan Sidang DPRD Provinsi Jambi disebutkan, mekanisme program Dumisake dilaksanakan melalui mekanisme belanja pada perangkat daerah dan bantuan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten/Kota/Desa. 


Proses pengajuan program Dumisake atau dana yang kemudian dapat diakses dilakukan secara berjenjang, kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, mekanisme penyaluran dan penggunaan dana. 


pelaksanaan program Dumisake yang bukan kewenangan Pemerintah Provinsi, akan dilakukan melalui mekanisme bantuan keuangan pada pemerintah kabupaten/kota/desa dengan besaran 100 juta rupiah per desa/ kelurahan atau secara keseluruhan berjumlah 156,2 miliar rupiah.


Adapun komponen yang dibiayai melalui bantuan keuangan ini adalah bantuan operasional lembaga adat desa/kelurahan honorarium imam masjid, marbot, pegawai syara’ dan guru mengaji/ TPA, bantuan bagi kaum perempuan, fakir miskin, anak terlantar, lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya insentif pengelola dana bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jambi serta pembangunan infrastruktur pedesaan.


Sayapun mengerti. Begitu pentingnya program Dumisake sehingga kehadiran Al haris didepan DPRD Provinsi Jambi adalah wujud dari pemenuhan janjinya selama masa kampanye.