Rasanya belum lega menikmati perjalanan mulus Jambi - Muara Bulian melewati Ness, lagi-lagi alangkah kagetnya saya.
Baru saja melewati jalan ness hari senin yang lalu, jalan yang ditempuh mulai baik, tidak perlu menggunakan persneling awal, namun pada hari kamis yang lalu, seakan-akan tidak percaya.
Jalan Ness yang semula ada sedikit berlubang namun masih dilewati namun justru sudah mulus. Kendaraan bahkan dipacu dengan memijak pedal gas.
Bahkan di kiri-kanan sudah bersih. Jalur kemudian menjadi lebih lebar. Pandanganpun semakin luas.
Secara tidak sadar, pedal gaspun kutekan. Menikmati jalan yang baru diaspal. Sayapun kaget. Angka speedometer bahkan mencapai 100 km/jam. Angka yang bisa dilewati jalan selevel jalan tol.
Sayapun teringat dengan keinginan Al Haris sebagai Gubernur Jambi didalam visi-misi Jambi mantap.
Didalam program prioritas ketiga disebutkan “Percepatan Pembangunan Infrastuktur Jalan, Jembatan, Pelabuhan Laut dan Bandara”. Salah satunya dengan Fasilitasi Percepatan Pembangunan jalan tol (Jambi - Rengat) melalui penetapan lokasi jalan tol.
Keinginan yang begitu Kuat dari Al Haris ditandai dengan sikap keras dari Pemerintah Provinsi Jambi. Sekretaris daerah Pemprov sudah menyampaikan untuk penetapan lokasi kedua jalan. Baik dari Betung - Jambi dan Jambi - Rengat.
Tahap yang sedang dikerjakan sedang dilakukan tahap inventarisasi. Pemerintah Provinsi Jambi sudah menetapkan lokasi (Penlop).
Setelah itu kemudian dilanjutkan musyawarah mufakat. Barulah kemudian disepakati nominal ganti rugi.
Proses sedang terus berlanjut. Namun menjelang dimulai pemancangan pembangunan jalan tol, Apakah dengan adanya jalan ness yang sudah bisa dinikmati dan dipacu dengan kecepatan speedometer mencapai 100 km/jam menjadi “ajang latihan” menjelang berjalannya jalan tol Jambi - Rengat ?
Mari kita dukung agar semangat Pemprov mengejar ketertinggalan Provinsi yang belum disentuh jalan tol.
Mari kita dukung Pak Gub mempercepat ketertinggalan Provinsi Jambi dari provinsi yang lain.