Di saat aku mulai bergelut dengan pemikiran islam, baik membicarakan alam semesta, konsep keadilan, konsep ketuhanan, ttg alam makro-mikro kosmos, disaat itulah, sang bungsu kemudian lahir..
Tanpa disadari, dia mengikuti jejak kedua abangnya.. Nyantri..
Berbeda dengan kedua abangnya yg di Padang Panjang, dia malah diletakkan di Pesantren Tahtul Yaman.. Pesantren ketat dengan ajaran kitab kuning..
Mereka berdebat malah dengan Bahasa Arab..
Alhamdulilah.. Dia mulai menunjukkan kematangan..
“yah, dedek sampai tamat disini”, bisiknya pelan..
Akupun tersenyum.. sikapnya yg kukuh membuat aku merasa dia pasti pantang menyerah..
Teruslah belajar, dek..