Entah mengapa berbagai titah Raja Astinapura tidak ditunaikan oleh punggawa kerajaan. Berbagai kesempatan, Sang Raja menunjukkan murkanya.
Namun entah mengapa, murka sang Raja Astinapura tidak menggerakkan punggawa kerajaan untuk melaksanakannya.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Entah mengapa berbagai titah Raja Astinapura tidak ditunaikan oleh punggawa kerajaan. Berbagai kesempatan, Sang Raja menunjukkan murkanya.
Namun entah mengapa, murka sang Raja Astinapura tidak menggerakkan punggawa kerajaan untuk melaksanakannya.
Menghadapi pandemik covid 19 yang kemudian meruntuhkan Seluruh kehidupan sosial dan ekonomi kadangkala dibutuhkan cara-cara yang luar biasa. Tidak hanya dengan cara-cara biasa dalam keadaan normal.
Diibaratkan “kanker”, maka ancaman nyawa sewaktu-waktu akan melayang. Dan kita kemudian berkejaran dengan waktu untuk menghadapinya.
Hari rabu tanggal 18 Agustus 2021, Pengadilan Negeri Jambi menyidangkan gugatan perkara Perdata pedagang angso duo Jambi. Sebanyak 21 Pedagang Angso duo Jambi menggugat PT. Eraguna Bumi Nusa sebagai tergugat I dan Gubernur Jambi sebagai tergugat II.
Pada sidang pertama, pihak PT. EBN tidak hadir. Dan sama sekali tidak memberikan keterangan. Sedangkan dari tergugat II, Gubernur Jambi diwakili oleh Sugianto dari Biro Hukum Pemprov Jambi dan kuasa hukum, Dr. Sarbaini dan Musri Nauli Nauli, SH.
Menjelang perayaan Dirgahayu ke 76 Republik Indonesia, suasana meriah terlihat di Jembatan Gentala Arsy (Gentala Arasy). Pengibaran bendera merah putih sepanjang jembatan Gentala Arasy yang kemudian dikenal “seribu bendera” kembali menarik perhatian mengenai jembatan Gentala Arasy.
Menurut berbagai sumber, disebutkan, Jembatan ini melintasi Sungai Batanghari dari Kecamatan Pasar Jambi ke Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi.
Syahdan. Terdengar suara terompet dialun-alun istana Astinapura. Suara tetabuhan mengabarkan kedatangan Raja Astinapura ke padepokan negeri Astinapura.
“Wahai, para Rakyat Astinapura. Dengarkan titahku. Para pengabdi istana telah menerima wangsit dari sang Dewata Agung.
Sebagaimana didalam Surat Edaran MARI No. 3 Tahun 2002 tentang Penanganan Perkara Yang Berkaitan dengan Asas Nebis In Idem menentukan bahwa asas nebis in idem adalah pengulangan perkara dengan objek dan subjek yang sama dan telah diputus serta mempunyai kekuatan hukum tetap, baik dalam tingkat judex factie sampai dengan tingkat kasasi, baik dari lingkungan peradilan umum, peradilan agama dan peradilan tata usaha negara.
Begitu pentingnya perkara yang sudah diputuskan oleh hakim yang kemudian disebutkan sebagai nebis in idem maka perkara haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Mahkamah Agung No.497 K/Sip/1973).
Memang masih jauh impian tujuan sebagai negara bangsa.
Memang masih banyak mimpi yang belum diraih..
Namun hari ini, kita tafakur sejenak.. Refleksi diri untuk mengikatkan diri sebagai warga memilih.. bernegara Indonesia..
Dirgahayu ke 76, Indonesiaku .
Syahdan. Terdengar suara terompet ditengah alun-alun Istana Astinapura. Bertabuh dengan suara kentongan dan gong di sudut-sudut negeri Astinapura.
“Wahai, Rakyat negeri Astinapura. Berkumpullah di alun-alun istana Astinapura. Tidak lama lagi Raja Astinapura akan mengelurkan titah.
Berkumpullah. Agar Sang Raja dapat memberikan perlindungan kepada Seluruh Rakyat astinapura”, Demikian teriakkan di alun-alun Istana.
Disela-sela mempercepat vaksinasi ditengah masyarakat sekaligus mengajak masyarakat agar mau ikut vaksinasi, cara-cara kreatif memang diperlukan.
Ditengah lapangan Gubernuran, ajakan Al Haris sebagai Gubernur kemudian memberikan ide-ide kreatif.
Syahdan. Terdengar suara terompet terdengar di alun-alun Istana Astinapura. Para tetabuhan terdengar memekakkan telinga.
Terlihat umbul-umbul Istana Astinapura. Berkibar ditengah alun-alun Istana Astinapura. Megah. Melambangkan panji-panji kebesaran Istana Astinapura.
“Wahai, para Rakyat Astinapura. Bergembiralah. Karena negeri Astinapura akan merayakan kemenangan. Semoga para dewata Agung akan melindungi negeri Astinapura”, titah sang Raja dengan jubah kebesaran kemegahan raja.
“Wahai, raja yang agung. Semoga dewata agung melindungi negeri Astinapura. Dan kami berharap agar negeri Astinapura dapat melewati badai yang menerpa Negeri Astinapura”. Teriak yang hadir. Ditengah-tengah alun-alun Istana Astinapura