21 Februari 2009

Jambi tidak Aman Lagi, Kapolda harus Bertanggung Jawab


KOTAJAMBI - Propinsi Jambi dalam satu bulan terakhir betul-betul tidak aman lagi, berbagai kasus perampokan dan pembunuhan silih berganti terjadi. Warga sangat berharap Polda Jambi bekerja lebih maksimal mengatasi gangguan keamanan ini. 

Kasus pembunuhan kembali terjadi, Sabtu pagi (21/02/09) di Lorong Remaja RT 28, Kelurahan Solok Sipin, Kota Jambi. Korban yang bernama M. Nuh, warga RT 03/01, Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan itu dibunuh, dengan terdapat beberapa tusukan di tubuh korban, bahkan ususnya terburai. Baru dua hari lalu, seorang pelajar SMK 4 Kota Jambi, Dini Alfrianita ditemukan tewas mengenaskan di parit RT 03 Blok A, hamparan 3, Kecamatan Tebing Tinggi, Tanjung Jabung Barat. 

Sampai saat ini polisi belum berhasil mengungkap kasus ini. Tidak itu saja, kasus perampokan silih berganti, terakhir kantor WKS di Palmerah di rampok, ratusan juta berhasil mereka bawa kabur, beberapa hari kemudian, seorang pengusaha kayu, Jajak, di rampok saat membawa uang sekitar Rp 100 dari sebuah Bank di Muaro Bungo, serta beberapa kasus perampokan di Kota Jambi. 

 Ada lagi kasus yang sangat memalukan dan sangat berani, sekelompok orang memukul babak belur seorang perwira Polda Jambi di tempat hiburan sebuah hotel di Kota Jambi. Sayangnya kasus ini agak ditutupi. 

 Buktinya sewaktu rekontruksi beberapa minggu lalu, hanya beberapa wartawan yang meliput. Kasus ini sangat ironis, karena ada dugaan, para pemukul ini keluarga seorang pengusaha terkenal. Sang pengusaha ini sedang berkasus korupsi yang juga ditangani Polda Jambi.

 " Kita berharap kepada Bapak Kapolda untuk lebih maksimal bekerja, menangkap para pelaku perampokan dan pembunuhan serta mengantisipasi kejahatan yang akan terjadi," ujar seorang warga yang engan disebut namanya kepada Infojambi.com, Sabtu siang (21/02/09). 

Menurut Pengamat Hukum, Musri Nauli, terjadinya berbagai kasus perampokan dan pembunuhan ini, titik lemahnya di Poltabes dan Polres-Polres yang ada di jajaran Polda Jambi. 

" Kapolres dan Kasat Reskrimnya haruslah orang yang bertanggung jawab, karena mereka diberi tugas untuk itu memberi rasa aman kepada masyarakat," ujarnya. 

 Kapolda Jambi harus memberi batas waktu kepada para Kapolres untuk mengungkap kasus-kasus yang terjadi di wilayahnya, terutama kasus perampokan dan pembunuhan," Kalau mereka tidak mampu diganti aja," tegas Nauli.

 (Infojambi.com/TIM Sabtu, 21 Pebruari 2009 07:02 http://infojambi.com/if/component/content/article/4525.html