09 September 2010

opini musri nauli : Lebaran Dan Makna Fitri


Usai Sudah diskusi Ramadhan, sebuah self defensif didalam mengharungi hidup didalam menolak godaan berbuat jahat. 

Self defensif merupakan bentuk kontrol yang terbukti effektif didalam mengatur perilaku. 

Self defensif merupakan tugas Dari para yurist untuk membuat manusia tertib ( by order) Dan mentaati hukum. 

Dalam ranah filsafat hukum, bentuk tertib Dan patuh pada hukum diletakkan pada konteks "sanksi" Dan "keadilan". 

 Ramadhan diharapkan dapat menciptakan. Dan kekuatan ramadhan Akan mampu melaksanakan tugas itu. 

 Usai ramadhan yang dilanjutkan dengan tradisi mudik, tibalah hari yang yang dinantikan. Idul Fitri. Sebuah fase pengampunan. Fase ini sengaja ditunggu- tunggu setelah melalui rangkaian panjang,Ramadhan danmenempuh perjalanan mudik. 

Fase ini menarik Karena pada fase ini, umat Islam dekat pada sang pencipta Dan sseakan-Akan kembali Suci ( fitri). 

Dalam ujaran Islam "seakan-akan bayi baru lahir". Tidak berdosa. Fase ini ditunggu- tunggu. 

Sehingga Negara berkonsentrasi untuk mengurusinya. Seorang koruptor dengan yakin akan amalnya kemudian berkeliling masjid ( safari ramadhan), mengadakan pembagian sembako. 

Seorang bromocorah, Akan meninggalkan pikiran kotor Dan tawaddu mendengarkan kotbah. Seorang tukang Dajjal Akan gembira membelikan perlengkapan lebaran. Begitu besar makna lebaran membuat orang Akan menghentikan niat jahat dan berserah diri kepadanya..