18 Agustus 2011

opini musri nauli : ORDE REFORMASI... Orde korupsi ?


Rasanya Mau menangis melihat Kelakuan Gayus Tambunan (GT) Dan M. Nazaruddin (Nas) yang korupsinya gila-gilaan.. GT sebagai rendahan petugas pajak sudah mentereng mempunyai kekayaan yang diluar hayalan pencoleng. Sedangkan Nas " "diduga" korupsi 6,1 trilyun.. Setara 6 tahun APBD Propinsi Jambi.. 

Artinya, Nas mampu membiayai pembangunan Propinsi Jambi Selama 6 tahun. Kelakuan korupsi yang dilakukan GT Dan Nas yang gila-gilaan ternyata kasih berumur dibawah 40 tahun.artinya keduanya dilahirkan dalam periode Orde reformasi. 10 tahun yang lalu, GT belum apa-apa. Nas masih berada di kampung. 

Mereka tidak pernah ikut reformasi. 

Bahkan Mereka sendiri tidak tahu reformasi. Yang Mereka tahu, para pejuang reformasi di persimpangan jalan. Ada yang masih kritis,ada yang pragmatis, menjadi adventurer, masuk parlemen, menjadi pengusaha, Dan masuk kampus. Ikatan emosional antar aktivis praktis tidak terjadi. Masing-masing berjalan sendiri-sendiri. 

Sehingga bisa dimengerti, kekosongan kekuasaan paska Soeharto kembali direbut oleh antek-antic Orde baru. Amin Rais menyebutkan reformasi telah dibajak. 

Sementara Gusdur menyebutkan "penumpang gelap". Kekeliruan Orde reformasi yang tidak terlibat dalam mengisi paska Soeharto Dan tidak meletakkan dasar-dasar reformasi membuat kekuasaan diisi "penumpang gelap". Mereka mengisi ruaang-ruang kosong yang tidak diisi oleh Orde reformasi. 

Mereka berproses secara instan, berpolitik jalan pintas, menggarong lebih canggih, bersileweran di ruang-ruang public. Parlemen, instance negara, proyek pembangunan, sebelumnya mereka belajar cara berpolitik, cara mencuri, berjumplitan Dari generasi Orde baru. Mereka cepat belajar, cepat beradaptasi. Setelah Mereka belajar, berproses secara cepat, Mereka Semarang lebih canggih, lebih piawai. Ditunjang alat Bantu teknologi, Mereka melesat bak meteor. Cara berpolitik, cara korupsi sudah sulit dideteksi. 

Sehingga Dengan gampang, GT bisa pelesir nonton "tenis" justru secara hokum malah ditahan di Mako Brimob, Sedangkan Nas Dengan santai ber-sms ria, berskyper Dari tempat sembunyian. Dengan cuek, Nas nonton pertandingan sepakbola di Kolombia. Kecanggihan, kepiawaian Mereka selain belajar Dari generasi Soeharto, Mereka cepat berproses. 

Dari titik, Mereka sedang mempertontonkan kebohohan reformasi, mentertawakan kegagalan reformas, Dan yang penting Mereka benar-benar menikmati reformasi. 

Dari titik inilah dibutuhkan jejaring yang kuat Untuk melakukan perlawanan sistematis, Dari titik ini dibutuhkan reformasi pemikiran untuk segera bersikap,,