12 September 2011

opini musri nauli : PEMIMPIN DIHORMATI DAN PEMIMPIN OTORITER



Hingga tulisan ini dibuat, kepastian pemimpin Libya Muamar Khadafi ditangkap, melarikan diri dan terbunuh masih simpang siur. Berbagai media online mengabarkan, Tripoli sudah jatuh. Kaum pemberontak mengklaim sudah menguasai Tripoli, kota simbol terakhir yang menjadi tujuan kemenangan revolusi yang bertiup sejak 17 Februari lalu. Rakyat sudah berkumpul di lapangan Midan Syuhada tadinya bernama Lapangan Hijau saat pemimpin Libya Muammar Qadhafi masih berkuasa. Muamar Khadafi yang berkuasa sejak 42 tahun kemudian tumbang. Sebuah kekuasaan yang cukup lama.

Kekuasaan yang cukup lama membuat Muamar Khadafi sejajar denganJoseph Stalin (Uni Soviet, 1929 – 1953), Fidel Castro (Kuba, sejak 1976 hingga 2008), Ferdinand Marcos (Philipina, 30 Desember 1965 hingga 25 Februari 1986), Deng Xiaoping (awal tahun 70-an sampai akhir tahun 90-an), Soekarno (1945-1966), Soeharto (1966-1998), Ali Abdullah Saleh, (Yaman, 33 tahun), Teodoro Obiang Mbasogo, (Guinea-Kathulistiwa, 32 tahun). Belum lagi Idi Amin dari Uganda,  Jean Claude Duvalier- Doc dari Haiti Zelaya dari Honduras, Kurmanbek Bakiyev dari Kirgiztan, Mugabe van Zimbabwe dan Gbagbo dari Ivory d’cote. (wikipedia).

Di Afrika sendiri, Muammar Khadafi disejajarkan dengan  Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflike dengan lama berkuasa 11 tahun, Maroko: Raja Mohammed VI dengan lama berkuasa 11 Tahun,  Presiden Mesir, Hosni Mubarak dengan lama berkuasa 30 tahun, Presiden Sudan: Omar Al Bashir dengan lama berkuasa 21 tahun, Tunisia Zine El Abidin Ben Ali dengan lama berkuasa 23 tahun).

Hampir semuanya pemimpin dunia yang lama berkuasa jatuh dengan cara-cara konstitusional baik dengan revolusi maupun dengna kudeta. Selain Fidel Casto (yang kemudian menyerahkan kekuasaan politiknya kepada adiknya Raul Castro tahun 2008) dan Deng Xioping (yang menyerahkan kekuasaan kepada penggantinya Jiang Zemin), para pemimpin yang berkuasa lama dijatuhkan oleh rakyatnya sendiri. Indonesia sendiri mengalami dua Presiden yang sangat lama berkuasa (Soekarno dan Soeharto) yang juga dijatuhkan oleh rakyat sendiri (Soekarno oleh orde baru dan Soeharto oleh orde reformasi).

Apakah sebabnya pemimpin yang berkuasa lama dijatuhkan melalui cara-cara revolusi ?. Tentu saja selain pemimpin yang sangat otoriter dan sering melakukan kejahatan-kejahatan HAM (seperti pelarangan berorganisasi, pembunuhan lawan-lawan politik) juga ditandai dengan sikap dan gaya hidup pemimpin itu sendiri.

Muammar Khadafi memiliki dua rumah. Tiap kamar tidur berukuran sekitar 6x6 meter persegi. Masing-masing dilengkapi kamar mandi yang mempunyai bak untuk berendam dan pancuran. Sangat sulit untuk menghitung jumlah ruangan karena begitu banyak. Dua tempat tinggal itu juga memiliki sebuah ruang pendingin daging.

Bangunan kantor Qadhafi menyerupai kubah dan terdiri dari tiga lantai. Selain tangga juga ada lift. Namun kantor ini juga dilengkapi ruang bawah tanah. Dua buntelan besar bekas tenda mewah Qadhafi tampak teronggok di depan pintu masuk kantor. Di samping kantor terdapat ruang pertemuan amat luas berukuran sekitar 100x100 meter persegi.

Bab al-Aziziyah juga memiliki sarana olahraga dan rumah sakit khusus bagi keluarga Qadhafi dan para pengawal mereka. Pasukan pribadi keluarga Qadhafi ini juga diberi rumah di dalam bab al-Aziziyah. Saking luasnya kompleks kediaman Qadhafi itu, sulit untuk mengelilinginya dalam sehari. Mungkin perlu 3-4 hari.

Selain itu juga Khadafi memiliki Vila yang berada di sebuah bukit yang disebut Bukit Al-Bayda.
Vila itu memiliki sekitar 40 ruangan. Rata-rata berukuran 50-100 meter persegi. Semua ruang tidur dilengkapi kamar mandi dengan pancuran dan bak untuk berendam. Tinggi plafon di rumah itu sekitar tiga meter.

Belum lagi Khadafi memiliki bungker yang tahan terhadap serangan nuklir sekalipun.

Putra Khadafi memiliki rumah seluas lahan sekitar 30 ribu meter persegi. Dipagari tembok setinggi 20 meter. Rumah ini memiliki dua gerbang utama. Sebuah gerbang yang setelah dibuka akan tampak taman begitu luas dan ditumbuhi pelbagai tanaman. Sejauh mata memandang, hanya ada lapangan luas berumput tebal. Di sebelah kanan, terdapat bangunan bercat oranye, pusat listrik dan air di rumah itu. Jauh ke dalam, sekitar setengah kilometer, terdapat dua bangunan yang sama-sama bercat oranye.

Sebelum memasuki tempat fitness yang memiliki peralatan serba lengkap, kita akan melewati koridor yang di sisinya terdapat sebuah kolam yang masih berisi ikan. Bangunan ini dilengkapi kamar mandi, ruang pijat, jacuzzi, ruang sauna, dan tempat berganti pakaian.
Di depan bangunan lokasi fitness ini terdapat sebuah bar dan kolam renang.

Berjalan ke arah samping, kita akan menemui rumah yang hanya berisi tiga ruangan yang semuanya berukuran 10x10 meter persegi, yakni ruang tamu yang menghadap kolam renang, kamar tidur, dan dapur yang digabung dengan tempat makan (berbagai mediaonline).

Kita masih ingat dengan Ferdinand Marcos yang kekayaan di Union Bank of Switzerland kekayaan Marcos  berkembang dari $ 356M menjadi $ 590M termasuk bunga bank.

Belum lagi gaya “glaomour” dari Imelda Marcos yang jumlah sepatunya lebih dari 200 buah.

Cara-cara berkuasa ini tidak dilakukan oleh Fidel Castro. Fidel Castro masih mau memimpin rakyatnya berjalan mengitari kota Havana dalam rangka hari Buruh sedunia 1 Mei setiap tahunnya (long March). Deng Xiaoping dihormati karena selain berhasil membuat RRC menjadi raksasa baru juga  pernah berjalan kaki selama 6 bulan lebih bersama 2 juta rakyat bersama Mao Zedong (lebih suka disebut sebagai petani, tu. Ia selalu menyebut dirinya sebagai anak petani dan memiliki kebiasaan hidup sebagai seorang petani)

Keteladanan ini juga diperlihatkan oleh Ahmadinejad (Presiden Iran) yang terpilih karena rakyat menyukai gaya dan sifatnya yang sederhana. Saat menjabat Walikota Teheran, kemana-mana selalu menyetir sendiri, tetap tinggal di rumah susunnya, membersihkan lingkungannya sendiri, suka mengamati sendiri setiap sudut kota dan lain-lain.

Ahmadinejad sama sekali tidak mengambil gajinya sebagai presiden, karena menurutnya bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya. Pemasukan didapatkan dari kegiatan sebagai dosen senilai US$ 250.

Sifatnya yang sederhana ini masih terlihat saat Ahmadinejad terpilih menjadi Presiden. Karpet-karpet merah Persia mahal dikeluarkan semua dari istana, menolak mobil limosine dan tetap setia menggunakan mobil tuanya serta tetap tinggal di rumah susunnya (metro TV)

Atau teladan dari Gandhi menolak aturan diskriminatif dengan mogok makan, berjalan kaki bermil-mil, membuat garam sendiri ketika semua rakyat harus membeli garam dari pemerintah Inggris.

Ajaran Gandhi menjadi inspirasi dari perlawanan tanpa kekerasan. Dalam prinsip perjuangan bramkhacharya (mengendalikan hasrat seksual), satyagraha (kekuatan kebenaran dan cinta), swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri) dan ahimsa (tanpa kekerasan terhadap semua makhluk). Setelah itu, Gandhi terus-menerus melakukan perlawanan kesewenang-wenangan dengan gerakan tanpa kekerasan.

Keteladanan  Evo Morales juga dapat diperlihatkan ketika Evo Morales memangkas gajinya sebagai presiden dan jajaran petinggi pemerintahan hingga 50 %. Yang kemudian dialokasikan untuk program kesehatan dan pendidikan (merekrut 6000 guru). Evo Morales jarang sekali mengenakan dasi dan setelan jas berkelas, Evo Morales biasa mengenakan sweater chompa khas suku Indian (sweater wol yang dibuat dengan alpaca, bahan pakaian tradisional yang banyak dibuat orang-orang Indian)


DI Indonesia, keteladanan sering diperlihatkan Pemimpin besar. Tidak mungkin memisahkan dari sikap kesederhanaan dan keteladanan oleh M. Hatta. Salah satu kisah mengugah dari Bung Hatta yang paling dikenang tentang sepatu Bally. Pada tahun 1950-an, Bally adalah merek sepatu bermutu tinggi yang berharga mahal. Bung Hatta, ketika masih menjabat sebagai wakil presiden, berniat membelinya. Untuk itulah, maka dia menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya. Setelah itu, dia pun berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut. Namun, apa yang terjadi? Ternyata uang tabungan tidak pernah mencukupi untuk membeli sepatu Bally. Ini tak lain karena uangnya selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu orang-orang yang datang kepadanya guna meminta pertolongan. Keinginan Bung Hatta untuk membeli sepasang sepatu Bally tak pernah kesampaian. Bahkan, yang lebih mengharukan, ternyata hingga wafat, guntingan iklan sepatu Ball tersebut masih tersimpan dengan baik. Barang lain yang juga tak mampu dibelinya adalah mesin jahit yang juga sudah lama didambakan sang istri.

Selain itu juga setelah pengunduran diri wakil Presiden, hidup M. Hatta semakin keuangan keluarga Bung Hatta memang sangat kritis. Sampai-sampai, pernah suatu saat Bung Hatta kaget melihat tagihan listrik, gas, air, dan telepon yang harus dibayarnya, karena mencekik leher.  Cerita ini kemudian sampai ke Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta). Ali Sadikin seorang Gubernur DKI kala itu harus membantu beliau untuk melunasi tunggakan beban listrik dan PBB karena selepas menjabat, saldo tabungan bung Hatta tinggal Rp. 200,-

Cerita ini seakan-akan melengkapi kisah hidup pemimpin lainnya.  Perdana Menteri Wilopo dikenal sangat bersahaja. Bersama Menkeu Soemitro Djojohadikusumo, atas nama penghematan uang negara, ia melarang rapat kabinet menyediakan makanan ringan. Sebagai gantinya, setiap menteri yang ingin ngemil harus membawa dan membayar sendiri makanannya. Dalam kehidupan pribadi pun demikian. Istrinya kerap kali belanja ke pasar hanya mempergunakan becak.

Jusuf Kalla mengenang PM Mohammad Natsir sebagai negarawan sederhana dengan tambalan kain di jasnya.

KH. Agus Salim rela berjualan minyak tanah, sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa rasa malu ia menjualnya dengan cara mengecer, meski pada saat itu dia sudah pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan perwakilan tetap Indonesia di PBB. Bahkan saat ada acara di Jogyakarta, KH.Agus Salim terpaksa membawa minyak tanah dan menjualnya disana. Hasil penjualan minyak tanah itu dipergunakan untuk menutupi ongkos perjalanan Jakarta-yogyakarta.

Cerita ini seakan-akan melengkapi saat menjadi Menteri Luar Negeri, sering pake singlet tanpa baju karena kepanasan. Agus Salim menggunakan baju setelah datang diplomat atau Menteri Luar Negeri lainnya. Setelah tamu itu pulang, Agus Salim kembali membuka baju dan menggunakan singletnya kembali. Dengan santai dia berkata ”Bisa dipakai untuk besok”.

Begitu berkuasanya pemimpin dunia dengna menumpuk kekayaannya menyebabkan perlawanan dari rakyat sendiri. Kepemimpinan berkuasa lama namun tidak menumpuk kekayaannya justru turun dengna cara-cara yang dihormati rakyat sendiri. Kematian dari Deng Xiaoping dihadiri oleh jutaan penduduk dunia. Suara Fidel Castro masih dihormati. Tulisan dan pikiran Hatta mewarnai pasal 33 UUD 1945. Agus Salim dikenal dan menguasai 9 bahasa (baik berbicara maupun menulis) sama baiknya.

Apakah Khadafi mengikuti jejak para pendahulunya diturunkan oleh rakyatnya sendiri ?