Ketika
Membicarakan tentang Intelektual, maka saya teringat kepada konsep Antonio
Gramsci dalam bukunya “Negara dan Hegemoni”. Bagi Gramsci, setiap orang
memiliki bakat dan potensi intelektual. Gramsci membagi pengertian intelektual
dalam dua kategori, yakni intelektual tradisional dan intelektual organic.
Yang
dimaksud dengan intelektual tradidional adalah intelektual yang belum meluas
dan digerakan oleh produksi. Sedangkan intelektual organic yakni intelektual
yang memiliki kemampuan untuk sebagai organisator politik yang menyadari
identitas yang mewakili dan diwakili.
Jenis
intelektual yang mampu melakukan pekerjaan transformatif bagi kemajuan disebut
Antonio Gramsci sebagai intelektual organik, yang berbeda dengan intelektual
tradisional, yang hanya terikat pada pakem akademis, jauh dari sentuhan
kebutuhan masyarakat.
Dimuat di PRIMITIVISME INTELEKTUAL - Kritik Untuk Kaum Terpelajar, Bahren Nurdin