19 April 2014

opini musri nauli : SIAPA YANG BERKUASA DI DUNIA ?



Lepaskan sejenak issu politik nasional kontemporer. Lupakan sebentar issu Pilpres dan koalisi yang hendak dibangun. Mari tengadahkan ke dunia global. Mari kita lihat bagaimana cara menaklukan dunia.

Ya. Itu tema yang selalu menarik perhatian kita. Perhatian dan impian bagaimana kita menguasai dunia.

Ya. Tentu saja kita akan mudah mengatakan Amerika Serikat yang menguasai dunia. Dengan APBN Rp28.149.400.000.000.000 (sebentar. Saya harus ambil kalkulator dulu untuk menghitungnya. Karena di Indonesia cuma dikenal Trilyun. Untuk memudahkan, kita sebutkan 28 juta trilyun. Itu bahasa yang mudah dimengerti. Bandingkan dengan APBN kita yang cuma seribu trilyun lebih. Ada juga menyebutkan PDB Amerika tahun 2012 sekitar $15,6 triliun – 19%. Yang pasti PDB Amerika terbesar keenam di dunia. Data berbagai sumber) Ya, dengan APBN sebesar itu maka Amerika ternyata memiliki kapal Induk USS Ronald Reagan, USS John F. Kennedy (CV-67), USS Kitty Hawk (CV-63), USS Enterprise (CVN-65), USS Nimitz (CVN-68), USS Dwight D. Eisenhower, USS Carl Vinson (CVN-70), USS Theodore Roosevelt (CVN-71), USS Abraham Lincoln (CVN-72), USS George Washington (CVN 73). Konon kabarnya biaya operasional kapal induk sampaik 60 juta dollar/setahun.

Dengan kapal induk, Amerika ingin membuktikan kedigdayaan dalam penguasaan tempur dan mempunyai kekayaan yang luar biasa.

Dengan kapal induk, Amerika kemudian ikut terlibat dalam berbagai perang. Seperti dengan Jerman dalam perang dunia II, Perang Korea maupun perang Vietnam, Perang Teluk I – II maupun perang lainnya.

Belum lagi penempatan pasukan AS dalam jumlah besar di luar negeri, antara lain di Jerman 60.053, Jepang 41.257, Korea Selatan 35.663, Italia 11.677, Inggeris 11.379, di Spanyol 3.575. Selain itu di daerah Balkan ada 13.774 dan di Timur Tengah 9.956 orang (data 2011).

Dengan memperkuat berbagai kekuatan tempur lainnya, Amerika seakan-akan mengirimkan pesan. Amerika sedang berkuasa dan menunjukkan jatidirinya di berbagai belahan dunia.

Belum lagi mata uang Amerika, dollar merupakan salah satu mata uang transaksi internasional.

Ok. Dari angka-angka yang telah disodorkan, hanya sekilas tentang Amerika yang menguasai dunia.

Tapi apakah memang betul Amerika memang menguasai dunia.

Dalam kurun 5 tahun terakhir, ternyata Amerika “tidak berdaya” menghadapi Rusia yang baru bangkit dari krisis ekonomi. Dengan “kepiawaian” Putin, Rusia sudah memainkan kartu truf yang membuat dunia sejenak memperhatikan langkah Rusia.

Pertama. Issu Edward Snowden. Edward Joseph Snowden (lahir 21 Juni 1983) adalah mantan kontraktor teknik Amerika Serikat dan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) yang menjadi kontraktor untuk National Security Agency (NSA) sebelum membocorkan informasi program mata-mata rahasia NSA kepada pers. Snowden membocorkan informasi rahasia seputar program-progam NSA yang sangat rahasia seperti PRISM kepada The Guardian dan The Washington Post pada Juni 2013.

Ketika Edwar Snowden “lari” dari Amerika ke Rusia (sempat terkatung-katung di berbagai negara), Amerika kehilangan “gagahnya”. Berbagai diplomasi internasional yang digagas Amerika “disambut” dingin oleh Putin.

Dengan tema “kebebasan berbicara sebagai kebebasan ekspresi” - tema yang sering dikampanyekan oleh Amerika sendiri, Amerika mengancam berbagai negara terhadap yang melindungi Snowden. Namun dengan “jeli” kemudian Putin menampungnya.

Dunia terhenyak. Bagaimana mungkin Putin mau menerima dan mempunyai konsekwensi berhadapan dengan Amerika.

Tapi Putin cuek. Dengan santai, Rusia menampung Snowden. Putin tetap cuek ketika Skandal Snowden telah menyebabkan hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan beberapa negara di Eropa seperti Prancis dan Jerman menjadi terganggu. Skor 1- 0 untuk Rusia.

Begitu juga peran Rusia di berbagai konflik. Mulai dari Korea Utara, Suriah bahkan di Ukraina, Rusia memainkan berbagai kartu truf yang membuat Amerika “kalah total” diplomasi. Bahkan dalam ancaman terhadap negara-negara Asia Pasifik, Rusia sudah memainkan perannya sehingga dominasi Amerika tidak kelihatan lagi. Skor 2 – 0 untuk Rusia.

Namun issu terpanas dalam kasus Ukraina. Dengan alasan hendak melindungi warganya, Rusia mengancam Ukrania agar tidak menjadi anggota NATO. Rusia kemudian memainkan perannya lebih strategis.

Ancaman terhadap Ukraina lebih serius. Selain mengancam Ukraina agar tidak bergabung menjadi anggota NATO, Rusia mengirimkan pesan ke 18 negara Eropa agar mau menghormati pilihan Rusia menjaga Ukraina.

Dalam issu referendum Krimea sebelah barat Ukraina barat, Rusia mendorong referendum dan menginvansi wilayah tersebut. Ukraina tersinggung dengan issu separatis. Ukraina kemudian meminta dukungan ke negara-negara Eropa.

Dengan 'lihai” Putin mengirimkan surat ke 18 negara. Surat itu bukan “gertakan” politik terhadap sikap negara Eropa terhadap Ukraina. Namun ancaman “tidak mengirimkan” pasokan gas ke negara Eropa, apabila pecah perang di Ukraina. Skor 3 – 0 untuk Rusia.

Eropapun keok. Eropa mengeluh kepada sang adikuasa. Amerikapun marah.

Namun Putinpun menyindir Amerika yang menganggap tidak sopan ketika Amerika berteriak. Putin berkelakar. Amerika dianggap tidak sopan. Membaca surat orang lain yang tidak ditujukan kepadanya.

Sayapun tertawa sambil mengangkat papan skor. 4 – 0 untuk Rusia.

Dengan Skor 4 – 0, skor telak yang diraih Putin. Apakah Amerika masih dianggap sebagai penguasa dunia ?