19 Maret 2017

opini musri nauli : Cerita sang Burung


"Wahai, sang kura-kura.. Aku mohon maaf kepadamu.. Beberapa pagi tidak sempat menemuimu. Perjalananku yang jauh tidak sempat pulang ke sarangku" Pinta sang burung.. 

"Wahai, sang burung.. Aku justru ingin mendengar ceritamu yang beberapa pagi tidak berada di sarangmu". jawab sang kura-kura.. 


"Sampai skrang aku belum menemukan jawaban pertanyaanmu.. Tentang manusia yang mau mengeruk sungai tapi kemudian rumahnya kemudian banjir. Aku ingin cerita yang lain saja", kata sang burung memulai bercerita.. 


"Dalam perjalananku, aku banyak melihat kota yang tidak ada lagi burung. TIdak ada suara burung bernyanyi di pagi", cerita sang burung..


"Burung bisa bernyanyi adalah tanda kepada manusia... Pohon masih tersedia.. airnya bersih. udaranya bisa dihirup burung dan juga manusia". lanjut sang burung.. 


"Iya, engkau benar, sang burung.. Bukankah burung suka bernyanyi apabila adanya pohon yang rindang, udara yang bersih dan tentu saja air yang jernih", jawab sang kura2 senang.. 


"Maka, bernyanyilah setiap pagi, wahai sang burung", pinta sang kura2.. 

"Aku diciptakan sang pencipta untuk menghibur ciptaannya.. Semoga engkau berkenan aku bernyanyi dan bercerita kepadamu", kata sang burung.. 


"Aku suka nyanyianmu dan ceritamu", kata sang kura2. 


"baiklah. besok pagi, aku akan cerita kepadamu. Sambil aku mencari jawaban tentang air sungai yang keruh", kata sang burung.