MENS SANO IN CORPORE SANO
Didalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang kuat
Betul
yang disampaikan oleh photographer. Sebuah gambar mewakili seribu makna.
Lihatlah
gambar Presiden Jokowi dengan kemeja belel “gaya Dilan” mengendarai motor
Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper miliknya di jalan raya dari kantor
Kecamatan Bantar Gadung dengan titik akhir Pesanggrahan Tenjo, Pantai Pelabuhan
Ratu. Jarak tempuh jalur yang dilalui Jokowi dan rombongan sekitar 30
kilometer.
Reaksipun bermunculan. Entah “menafsirkan”
berbagai photo dengan berbagai meme, sinisme dengan persoalan bangsa hingga
berbagai anekdot yang bersilewaran didunia maya.
Cerita naik sepeda motor melengkapi
olahraga setelah sebelumnya “sempat” posting olahraga “memanah” dan “olahraga
tinju”.
Sebagai tokoh yang setiap detail
perjalanannya diikuti oleh berbagai juru potret, perjalanan Jokowi memang unik
dan nyentrik. Entah “duduk di istana, bersarung menikmati akhir tahun” yang
kemudian “melahirkan kecebong” dari “joke” putra bungsunya yang meledek sang
bapak.
Atau “simbol” memanah yang
diperagakan oleh Jokowi di istana hingga kejuaran kecil. Simbol memanah adalah
agar pihak-pihak lawan bersiap-siap memasuki Pilpres yang memasuki hitungan
hari lagi.
Belum tuntas diskusi mengenai
memanah, eh, latihan tinju juga diperagakan oleh Jokowi. Entah “kebetulan” atau
sengaja “memancing” isu politik, gaya bertinju kemudian memantik diskusi.
Apakah Jokowi sudah siap untuk menantang siapapun memasuki pilpres ?
Memanah,
tinju dan “touring” adalah gaya kausal Jokowi sebagai manusia yang nyentrik,
suka usil maupun berbagai “kejahilan” Jokowi untuk membuat Indonesia “lebih
adem”.
Padahal
“memanah, tinju dan touring” adalah olahraga yang biasa dilakukan oleh
siapapun. Dan meminjam istilah latin “MENS SANO IN CORPORE SANO”, Didalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Olahraga
yang dilakukan, ya, biasa juga ditanggapi. Kata anak muda sekarang. Biasa aja
kale, brow”.
Tapi
kita juga tidak bisa membatasi pandangan orang lain.
Kalaupun
saya. Ya. Namanya tokoh public. Jadi ditanggapi biasa aja.
Yang
keren tuh Jaket “gaya Dilan”. Senang rasanya punya Presiden yang santai. Tidak sering
serius pidato, marah-marah, meledak-ledak kayak mak-mak yang “mencak-mencak dan
merepet” harga cabe sering naik turun.
Pokoknya
asyik..