Ketika
Jokowi memenangi pertarungan Pilpres 2014 maka kemudian rakyat Indonesia
kemudian menagih janji-janji politik ketika kampanye. Janji yang diingat untuk
mengukur Jokowi sebagai Presiden.
Memasuki
awal Pemerintahan, Jokowi gagal membubarkan Petral (Pertamina Energy Trading
Limited) yang berperan sebagai trading and marketing Pertamina di pasar
internasional.
Petra
mendirikan anak perusahaan berbadan hukum dan berkedudukan di Singapura bernama
Pertamina Energy Services Pte Limited (PES) pada tahun 1992 yang dibebani tugas
melakukan perdagangan minyak mentah, produk minyak, dan petrokimia. Hingga 4
tahun berjalan, Jokowi gagal membubarkan Petral.
Kegagalan
kedua. Jokowi gagal membuat harga BBM di Papua sama dengan di Jawa. Kegagalan
Jokowi kemudian membuat harga-harga barang tetap mahal. Bahkan harga semen
masih berkisar 2 juta/sak. Padahal janjinya harga 500 ribu/sak.
Selain
itu kegagalan ketiga adalah Jokowi tidak mampu membangun jalan trans Papua
sepanjang 4.158,29 km. Sehingga rakyat Papua tidak diperhatikan.
Kegagalan
Keempat adalah Jokowi gagal membangun jalan Desa sepanjang 66 ribu km. Janji
membangun Desa juga cuma memberikan 20 trilyun. Jumlah yang sama ketika baru
menjabat sejak tahun 2014. Padahal janjinya mencapai 60 trilyun.
Kegagalan
Kelima adalah Jokowi tidak mampu memenuhi janjinya untuk mendatangkan wisatawan
1 juta/perbulan. Padahal banyak sekali gagasan hingga membentuk Badan Ekonomi
Kreatif.
Kegagalan
keenam adalah Jokowi tidak mampu menghimpun pajak 1 trilyun rupiah. Padahal
janjinya akan mampu menarik pajak hingga 1 trilyun.
Kegagalan
ketujuh adalah Jokowi gagal membuka lapangan kerja 3,4
juta. Jokowi malah membagi proyek-proyek kepada kroni-kroninya, keluarganya dan
anak-anaknya. Bahkan anak-anaknya kemudian menjadi komisaris diberbagai BUMN.
Ya. Sebagai anak Presiden masa
menjual martabak..
Kegagalan kedelapan adalah Jokowi
membuat laut menjadi tenang. Bahkan janji akan menenggelamkan 365 kapal,
ternyata tidak ada satupun yang ditenggelamkan.
Jokowi memang penakut dengan tekanan
internasional.
Kesembilan. Jokowi gagal menurunkan
angka kemiskinan satu digit. Jokowi hanya memikirkan orang kaya dan tidak
berkeinginan mengurus orang miskin.
Semoga ini menjadi penilaian
terhadap janji Jokowi.
Dari kami yang kecewa dengan janji
Jokowi.