10 Januari 2019

opini musri nauli : SUNYI


Kerja adalah cinta, yang ngejawantah. Dan jika kau tiada sanggup bekerja dengan cara. Hanya dengan enggan. Maka lebih baik jika kau meninggalkannya. Lalu mengambil tempat di depan gapura candi. Meminta sedekah dari mereka. Yang bekerja dengan suka cita. (Dari "sang Nabi", Kahlil Gibran)

Puisi dari Kahlil Gibran yang kemudian dituangkan menjadi bait-bait lagu oleh Klakuistik didalam judul lagunya, “HEY”, kemudian dilanjutkan “Angkat wajahmu. Bermuram durja tak guna. Susunlah lagi rencana yang harus engkau benahi. Bangun jiwa, bangun raga bijana.
Syairnya kemudian dilanjutkan “Kegagalan adalah satu sukses tertunda. Jangan ragu, tetap pada arahmu sejak dulu. Keyakinan, pengharapan, teguh dalam tujuan. Bekerja dengan cinta. Bagai Sang Pencipta. Membentuk citra insaninya. Satukan dirimu seutuhnya..

Syair ini melambangkan “sikap teguh” untuk terus bekerja dalam sunyi, “keyakinan” untuk mencapai tujuan, “bekerja dengan ketulusan dan cinta”. Perumpamaan yang dilakukan sang Pencipta kepada manusia. Makhluk paling sempurna.

Bekerja dengan sunyi, teguh dalam pendirian adalah sebuah sikap yang teguh menghadapi derasnya sikap oportunis, munafik ditengah masyarakat yang tengah berlangsung.

Bukankah berbagai sejarah tokoh dunia memulai hidupnya dari “pengasingan”, “sepi” bahkan jauh dari hingar-bingar keramaian.

Muhammad sebagai Rasulllah umat Islam dikenal sering beruzlah (mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT) di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur.

Buddha Gautama (Siddhārtha Gautama) memutuskan untuk meninggalkan istananya dan menjadi pertapa. Kemudian bermeditasi di bawah pohon Bodhi.

Kita juga mengenal Mahatma Gandhi yang juga rela meninggalkan kehidupannya di Africa Selatan dan berjuang untuk rakyat India.

Selain itu juga seperti Bob Marley, pemusik yang lagu-lagunya masih didengar sampai sekarang. Bahkan sering malah dianggap “santos” oleh pendukungnya.

Bob Marley tidak henti-hentinya menyerukan perdamaian “saat konser” ketika berhasil menyatukan dua pemimpin partai Jamika yang saliang berseteru, Claudius ‘Claudie’ Massop (JLP) and Aston ‘Bucky’ Marshall (PNP), di atas panggung.

Walaupun kehidupan Muhammad, Budha Gautama, Gandhi atau Bob Marley yang mengalami penderitaan, nestapa namun mereka adalah manusia-manusia yang terus menyampaikan ajakan untuk kemanusiaan, menjunjung kedamaian dan terus menerus menyebarkan kasih sayang. Pekerjaan sunyi yang kemudian abadi hingga sekarang.

Ajaran islam yang kental dengan “rahmatan lil alamin”, Siddharta Gautama yang menyebarkan “cinta kasih”, Gandi dengan ajaran “Ahimsa” (tanpa kekerasan), atau “seruan perdamaian” dari Bob Marley terus menginspirasi. Masih hidup hingga kini.

Teruslah menyebarkan kebajian. Teruslah bekerja untuk kemanusiaan.