13 Februari 2019

opini musri nauli : Ujung batin




Membaca sebuah berita tentang pembukaan jalan dari Beringin Tinggi (Kecamatan Jangkat Timur) ke Batang Asai teringat dengan tutur masyarakat.

Mengenal Beringin Tinggi tidak dapat dipisahkan dari Marga Batin Pengambang dan Marga Sungai Tenang. Marga Batin Pengambang kemudian masuk kedalam Kecamatan Batang Asai (Sarolangun). Sedangkan Marga Sungai Tenang kemudian menjadi kecamatan Sungai Tenang (Merangin). Namun kemudian berubah menjadi kecamatan Jangkat Timur.

Kisah unik Beringin Tinggi tidak dapat dipisahkan dari Marga Batin Pengambang dan Marga Sungai Tenang. Marga Batin Pengambang terdiri dari  14 Dusun yaitu Desa Tambak Ratu terdiri dari Dusun Batu Berugo, Pulau Langsat dan Muara Talang Kecil. Tambak.  Desa Batin Pengambang terdiri dari Empat Dusun, diantaranya dusun 1 Lubuk Pauh, Dusun 2 Dusun Tengah dan dusun 3 Guguk Tinggi. Margo Batin Pengambang yang semula dari 14 Dusun yang kemudian sekarang menjadi 7 Desa.

Namun yang unik adalah Marga Sungai Tenang. Marga Sungai Tenang terdiri dari Pungguk 6, Pungguk 9 dan Koto 10. Pungguk 6 berpusat di Pulau Tengah, Pungguk 9 berpusat di Muara Madras dan Koto 10 berpusat di Dusun Gedang.

Dalam pemberian tanah, Marga Sungai Tenang mengenal “tanah irung-tanah gunting”, Tanah Lembak, Tanah Pembarap dan Ujung Batin. Belum lagi Dusun Sungai Lisai yang kemudian termasuk kedalam administrasi Provinsi Bengkulu.

Tanah “ujung batin” adalah tanah dari Koto 10 Marga Sungai Tenang untuk penduduk dari Marga Batin Pengambang. Bisa dikenal didalam seloko tanah ujung Batin. Belalang Batin Pengambang. Tanah Koto 10”.

Makna “ujung batin” adalah wilayah yang diberikan dari Koto 10 Marga Sungai Tenang untuk Marga batin Pengambang atau Marga Batang Asai. Terletak diujung. Pemberian tanah inilah yang kemudian dikenal sebagai “ujung Batin”.

Sebagai batas antara Marga Batin Pengambang dan Koto 10 Marga Sungai Tenang ditandai dengan batas alam yang dikenal “Batu Lentik Elang Menari. Nama ini juga dikenal di Dusun Simpang Narso (Marga Batin Pengambang), Dusun Beringin Tinggi dan Koto 10 Marga Sungai Tenang.

Hubungan kekerabatan antara masyarakat Desa Beringin Tinggi dengan Marga Batin Pengambang tidak terputus. Seloko “Belalang Batin Pengambang” adalah symbol dari “asalnya” masyarakat Desa Beringin Tinggi yang berasal dari Batin Pengambang. Hubungan kekerabatan ini tetap dirawat. Baik hubungan kekerabatan yang masih berlangsung seperti menghadiri pesta-pesta adat maupun hubungan kekerabatan lain.

Secara topografi, kedekatan antara wilayah Desa Beringin Tinggi dengan Dusun-dusun yang termasuk Marga Batin Pengambang “hanya” terletak dibalik bukit. Dengan waktu tempuh hanya sekitar setengah hari perjalanan.  Sehingga mobilitas masih berlangsung.

Sehingga pembukaan jalan dari Dusun Beringin Tinggi ke Batang Asai adalah sebuah keniscayaan.

Selain merawat hubungan kekerabatan, mobilitas ini juga tidak menghilangkan identitas dari masyarakat Desa Beringin Tinggi yang berasal dari Marga Batin Pengambang. Namun kemudian memilih bermukim di tempat sekarang. Tanah Ujung batin pemberian dari Koto 10 Marga Sungai Tenang.