Membaca
sebuah berita tentang pembukaan jalan dari Beringin Tinggi (Kecamatan Jangkat
Timur) ke Batang Asai teringat dengan tutur masyarakat.
Mengenal
Beringin Tinggi tidak dapat dipisahkan dari Marga Batin Pengambang dan Marga
Sungai Tenang. Marga Batin Pengambang kemudian masuk kedalam Kecamatan Batang Asai
(Sarolangun). Sedangkan Marga Sungai Tenang kemudian menjadi kecamatan Sungai
Tenang (Merangin). Namun kemudian berubah menjadi kecamatan Jangkat Timur.
Kisah
unik Beringin Tinggi tidak dapat dipisahkan dari Marga Batin Pengambang dan
Marga Sungai Tenang. Marga Batin Pengambang terdiri dari
14 Dusun yaitu Desa Tambak Ratu terdiri dari Dusun Batu Berugo, Pulau Langsat dan Muara Talang Kecil.
Tambak. Desa Batin Pengambang terdiri dari Empat Dusun, diantaranya
dusun 1 Lubuk Pauh, Dusun 2 Dusun Tengah dan dusun 3 Guguk Tinggi.
Margo Batin Pengambang yang semula dari
14 Dusun yang kemudian sekarang menjadi 7 Desa.
Namun
yang unik adalah Marga Sungai Tenang. Marga Sungai Tenang terdiri dari Pungguk
6, Pungguk 9 dan Koto 10. Pungguk 6 berpusat di Pulau Tengah, Pungguk 9
berpusat di Muara Madras dan Koto 10 berpusat di Dusun Gedang.
Dalam
pemberian tanah, Marga Sungai Tenang mengenal “tanah irung-tanah gunting”, Tanah Lembak, Tanah Pembarap dan Ujung
Batin. Belum lagi Dusun Sungai Lisai yang kemudian termasuk kedalam administrasi
Provinsi Bengkulu.
Tanah
“ujung batin” adalah tanah dari Koto
10 Marga Sungai Tenang untuk penduduk dari Marga Batin Pengambang. Bisa dikenal
didalam seloko “tanah ujung Batin. Belalang Batin Pengambang. Tanah Koto 10”.
Makna
“ujung batin” adalah wilayah yang
diberikan dari Koto 10 Marga Sungai Tenang untuk Marga batin Pengambang atau
Marga Batang Asai. Terletak diujung. Pemberian tanah inilah yang kemudian
dikenal sebagai “ujung Batin”.
Sebagai
batas antara Marga Batin Pengambang dan Koto 10 Marga Sungai Tenang ditandai
dengan batas alam yang dikenal “Batu Lentik Elang Menari. Nama ini juga dikenal di Dusun Simpang Narso (Marga Batin Pengambang),
Dusun Beringin Tinggi dan Koto 10 Marga Sungai Tenang.
Hubungan kekerabatan antara masyarakat Desa Beringin Tinggi dengan Marga
Batin Pengambang tidak terputus. Seloko “Belalang
Batin Pengambang” adalah symbol dari “asalnya”
masyarakat Desa Beringin Tinggi yang berasal dari Batin Pengambang. Hubungan
kekerabatan ini tetap dirawat. Baik hubungan kekerabatan yang masih berlangsung
seperti menghadiri pesta-pesta adat maupun hubungan kekerabatan lain.
Secara topografi, kedekatan antara wilayah Desa Beringin Tinggi dengan
Dusun-dusun yang termasuk Marga Batin Pengambang “hanya” terletak dibalik
bukit. Dengan waktu tempuh hanya sekitar setengah hari perjalanan. Sehingga mobilitas masih berlangsung.
Sehingga pembukaan jalan dari Dusun Beringin Tinggi ke Batang Asai
adalah sebuah keniscayaan.
Selain merawat hubungan kekerabatan, mobilitas ini juga tidak
menghilangkan identitas dari masyarakat Desa Beringin Tinggi yang berasal dari
Marga Batin Pengambang. Namun kemudian memilih bermukim di tempat sekarang.
Tanah Ujung batin pemberian dari Koto 10 Marga Sungai Tenang.