Menyaksikan
spontanitas dari masyarakat yang datang ke Gedung Bung Karno seakan-akan
mengirimkan pesan. Suara diam mulai bergerak. Denyut perlawanan mulai menunjukkan kekuatan suaranya.
Berbagai
Pernik-pernik kreatif bermunculan. Mewarnai suasana Rapat Umum Rakyat Konser
Putih Bersatu. Memutihkan Gedung Bung Karno.
Tidak perlu
menghitung jumlahnya. Tidak perlu menyebutkan sponsornya. Yang dirasakan adalah
suasana akrab, bergembira. Tanpa sekat. Apalagi batas. Semuanya menyambut pesta
rakyat.
Tidak ada
makian, seruan untuk menghujat, menghina apalagi kemudian memaksa Tuhan untuk
mengabulkan doanya. Semua bergembira dengan Bahasa yang sama. Bahasa Cinta
Tidak ada
arak-arakkan bendera partai, umbul atau symbol dari partai. Semuanya menyatu
dalam baju yang sama. Baju putih. Bergembira menyaksikan konser “Satukan
Indonesia – Menuju Indonesia Maju”.
Tidak ada
teriakan kemarahan. Tidak ada umpatan, makian, hinaan. Semuanya bergembira.
Menikmati pemilu sebagai pesta rakyat.
Setiap orang
bertegur sapa. Sembari mengabarkan suka. Sambil tersenyum mengucapkan tanda
gembira. Yang ada tawa canda. Bergurau sembari bersuka. Tidak lupa berbagi
tanda. Suvenir sebagai pengikat peristiwa.
Inilah wajah
Indonesia. Yang bersuara untuk kepentingan Bersama. Sembari berkata “Mari kita
maju Bersama”.
Sembari
menutup pidato, Jokowi kemudian “menyambut” kehangatan dari yang hadir. Dengan
Bahasa Cinta. “Dengan Bahasa Cinta. Saya ingin menyalami semuanya”.
Inilah wajah
Indonesia. Yang bersuara untuk kepentingan Bersama. Sembari berkata “Mari kita
maju Bersama”.