Innalilahi Wa inalilahi Raji’un.
Duka mendalam yang dirasakan rakyat Jambi. Berturut-turut kabar duka menyelimuti hati dan suasana Rakyat Jambi.
Belum usai menarik “menerima kenyataan” setelah Walikota Jambi yang kemudian dinyatakan Covid 19, disusul oleh keluarganya, tiba-tiba kabar datang melanda.
Dalam perjalanan panjang (roadshow) ke Barat Jambi, tiba-tiba informasi bersilewaran di media massa.
“Meninggalnya Putra Bungsu Walikota Jambi. Muhammad Fabriansyah Putra” sekitar jam 13.15 wib. Di Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta.
Virus corona yang mengintai dan terus meneror di Jambi.
Sebelumnya ketika Walikota Jambi diserang virus corona, kemudian diikuti keluarga, berita-berita mengerikan terus terjadi.
Beberapa jurnalis kemudian “dinyatakan” terserang virus corona.
Berbagai terror terus menerus terjadi. Berbagai tempat yang didatangi oleh jurnalis, interaksi dari para korban virus corona terus terjadi.
Informasi kemudian menjadi simpang siur. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi.
Ketika berbagai media massa terus mengabarkan dan semakin massif, duka mendalam terus terjadi.
Sebagai orang yang dicintai oleh rakyat Jambi, Walikota Jambi yang mempunyai prestasi segudang harus menderita dan beban yang berat.
Konsentrasi dan perhatian antara tugas “membawa rakyat Jambi” melewati krisis virus corona justru menimpa Walikota Jambi.
Ditengah krisis yang belum juga usai, Walikota harus kehilangan putra bungsu kesayangannya.
Terbayang begitu berat beban ditanggung Walikota Jambi.
Namun sebagai pemimpin Kotamadya Jambi. Tangan rakyat Jambi terus bergandengan tangan. Memberikan dukungan moril kepada Walikota Jambi.
Walikota Jambi yang dicintai rakyat Jambi.
Walikota Jambi yang bekerja dengan tulus untuk kemajuan di Jambi.
Semoga Tabah, Pak Walikota..
Tangan dan doa senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencarian terkait : Musri nauli, opini musri nauli, jambi dalam hukum, hukum adat jambi, jambi,
Opini Musri Nauli dapat dilihat : www.musri-nauli.blogspot.com