19 November 2020

Opini musri nauli : Perjalanan Betuah (30)

 


Setelah menyusuri desa-desa di sepanjang Sungai Batanghari, perjalanan politik (Roadshow) Al Haris kemudian ke berbagai tempat yang termasuk kedalam Kecamatan Renah Mendaluh. 


Kecamatan Renah Mendaluh terdiri dari Desa Sungai Rotan, Desa Cinta Damai, Desa Lampisi, Desa Pulau Pauh, Desa Rantau Benar, Desa Muara Danau, Desa Tanah Tumbuh, Desa Sungai Paur dan Desa Bukit Bakar. Dengan ibukota di Kelurahan Lubuk Kambing (BPS, 2019)


Sedangkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kelurahan Lubuk Kambing kemudian mengalami pemekaran. 


Desa yang mengalami pemekaran dari Kelurahan Lubuk Kambing adalah Desa Muara Danau, Desa Tanah Tumbuh, Desa Sungai Paur dan Desa Bukit Bakar. 


Berbagai nama-nama yang telah disebutkan diatas maka tidak dapat dipisahkan dari cerita yang tengah dimasyarakat. Yakni Tungkal Ulu. 


Didalam Peta Belanda tahun 1910, Marga Tungkal Ulu terdapat nama-nama tempat seperti “Merloeng”, Loeboekkambing, Kampoeng Baroe, Soeban, Tanjung Bodjo dan Taman Raja”. Nama-nama tempat ini masih terdapat didalam berbagai kecamatan di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar). Sedangkan didalam “Mededeling, Issue 42, Koninklijk Instituut voor de Tropen, 1936 disebutkan “Marga Toengkal-Hoeloe” “in de derde maand de Boekitbolend-streek, eveneens in Boven Sarolangoen en de voornaamste nederzettingen langs de Tembesi-rivier tusschen Sarolangoen en Moearatembesi en in de vierde maand Moerasabak, Koelatoengkal en de afgelegen Marga Toengkal Hoeloe”. 


Puyang Marga Tungkal Ulu mengaku berasal dari Pagaruyung. Namun melihat kedekatan wilayah dengan perbatasan Riau, maka yang dimaksudkan keturunan Pagaruyung berasal dari Kerajaan Indragiri. 


Indragiri merupakan alur migrasi dari Pagaruyung kemudian diketahui sebagai sebuah Kerajaan Indragiri. 


Nah. Daerah Indragiri yang kemudian menjadi Kerajaan Indragiri merupakan “puyang” dari Marga Tungkal Ulu. Sekaligus “ikrakr” dari Pagaruyung adalah refleksi dari “puyang” Indragiri yang merupakan wilayah administrasi Kerajaan Pagaruyung. Sehingga menjadi jelas yang dimaksudkan “keturunan” dari pagaruyung adalah berasal dari Indragiri-Riau. 


Puyang mereka bernama Raja Tengku Besak, Tengku Gonjong dan Tengku Bae yang berasal dari Indragiri. Dalam rentang administrasi, masih ditemukan “kekentalan” hubungna kekerabatan dari Indragiri terutama Desa Selensen yang termasuk kedalam kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. 


Menurut tutur di Merlung, Masyarakat Merlung menyebutkan Merlung juga disebut “Pangkalan Juang. Posisi strategis sebagai benteng pertahanan yang mudah menyebar ke Jambi, Ke Riau dan Ke Kuala Tungkal mulai disebutkan baik sebagai bagian dari Kerajaan Johor, Kerajaan Indragiri maupun Kerajaan Jambi. 


Terdapat dusun-dusun seperti Dusun Merlung, Dusun Tanjung Paku, Dusun Rantau Badak, Rantau Dusun Mudo, Dusun Kuala Dasal, Dusun Pelabuhan Dagang, Dusun Taman Raja, Dusun Tebing Tinggi, Dusun Kampung Baru, Dusun Tanjung Bojo, Dusun Kebun, Dusun Suban, Dusun Lubuk Bernai, Dusun Pematang Pauh, Dusun Tanjung Tayas, Dusun, Badang, Dusun Lubuk Terap, Dusun Penyabungan, Dusun Pulau Pauh, Dusun Sungai Rotan dan Dusun Lubuk Kambing. 


Setiap dusun dipimpin oleh seorang Penghulu atau Demang. 


Di berbagai tempat, susunan struktur ini biasa disebut “tengganai” sebagaimana sering disampaikan “rumah betengganai, rantau bejenang, kampong bepenghulu dan negeri bebatin. 


Dusun-dusun yang termasuk kedalam Marga Tungkal Ulu kemudian menyebar di berbagai Kecamatan. Baik kedalam Kecamatan Tungkal Ulu, Kecamatan Merlung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam. Bahkan Penyabungan merupakan salah satu kecamatan pemekaran dari kecamatan-kecamatan sebelumnya. 



Pencarian terkait : musri nauli, opini musri nauli, Hukum adat Jambi, Jambi, sejarah tungkal ulu.


Opini dapat dilihat di www.musri-nauli.blogspot.com