21 Desember 2020

opini musri nauli : Catatan Tercecer (2)

Tidak dapat dipungkiri, kemenangan Al Haris-Sani kemudian dikaitkan dengan peran Hasan Basri Agus (HBA) yang tidak maksimal untuk mendukung kandidat yang diusung oleh Partai Golkar – PDIP. 


Sebagaimana diketahui, HBA berhasil lolos dengan mendulang suara mencapai 200.291 suara. Terbanyak meraih suara untuk lolos ke senayan. 


HBA mengalahkan suara yang didapatkan para “incumbent” anggota DPR-RI yang masih bertahan seperti SAH (83 ribu), H. Bakri (82 ribu), Zulfikar Ahmad (72 ribu), Ihsan Yunus (76 ribu) dan Saniatul Lativa (85 ribu). Jauh dari anggota DPR-RI yang terplih lainnya seperti Sofyan Ali (40 ribu) dan Hasbi Ansori (30 ribu).


Kemenangan HBA “berhasil” mengamankan 2 kursi untuk DPR-RI. Bersama dengan Saniatul Lativa (Saniatul), Partai Golkar menjadi pemenang dengan raihan mencapai 360 ribu.


Rekor yang diraih HBA bahkan meraih suara yang didapatkan Ratu Munawaroh ketika maju ke Senayan tahun 2009. Yang meraih suara mencapai 150 ribu. 


Untuk melihat apakah HBA berkaitan dengan Pilgub Jambi 2020 atau tidak haruslah melihat sebaran suara yang diraih HBA ketika Pileg 2019. 


Pada Pileg 2019, Partai Golkar berhasil meraih suara 360.297 suara. HBA sendiri menyumbangkan 200.291 suara. Ditambah Saniatul Lativa 85.969. Sehingga Partai Golkar di DPR-RI berhasil menyumbangkan 2 kursi. 


Sebagaimana diketahui, basis HBA tidak dapat dilepaskan dari kabupaten Sarolangun. Cekukan suara yang kemudian berhasil diraih oleh CE-RM yang sukses mendulang suara hingga 82.902 suara (64 %). Jauh meninggalkan Al Haris-Sani Cuma mendapatkan 32.027 (28,6%). 


Sehingga cekukan suara yang diraih HBA di Kabupaten Sarolangun sukses diikuti oleh kandidat CE-RM. 


Atau basis Saniatul di Kabupaten Tebo. Kandidat CE-RM justru menjadi pemenang dengan raihan suara mencapai 41 %. Jauh mengungguli Al Haris-Sani yang Cuma 31 %. 


Dengan kata lain, basis HBA dan Saniatul, justru CE-RM menjadi champion. Sehingga dipastikan, basis HBA dan Saniatul justru diikuti kemenangan Pilgub Jambi 2020. 


Bahkan apabila suara HBA dan Saniatul kemudian diikuti oleh Ihsan Yunus (PDIP) yang meraih suara mencapai 76.303 maka suara yang diraih oleh CE-RM justru lebih unggul. Atau 436.600 suara dibandingkan dengan raihan CE-RM yang dapat mampu mendulang 585.400 (37,3 %). 


Sehingga hipotesis yang mengatakan basis HBA kemudian tidak mampu diraup oleh kandidat yang diusung oleh Partai Golkar-PDIP menjadi terbantahkan. 


Bantahan ini sekaligus untuk sekedar berbagi pandangan terhadap yang memberikan pernyataan baik dalam diskusi terbatas maupun dalam pandangannya di media massa. 


Data, statistic maupun berbagai sumber resmi harus menjadi rujukan. Selain memberikan pemahaman utuh kepada masyarakat juga sekaligus menjadi basis dan cara pandang melihat Pilkada Jambi 2020 secara obyektif. 


Bukanlah sering kali diingatkan tetuo kampung didalam selokonya “Mengaji diatas kitab. Menangis diatas bangkai”. 


Baca : Catatan Tercecer