Disaat aura suara yang diraih Al Haris-Sani mencapai 596 ribu (38,1 %) mengungguli CE-RM tidak dapat dipungkiri, tolehan wajah tidak dapat dipisahkan kepada dua orang yang mengatur irama Tim Pemenangan .
Pertama. H. Madel. Dan kedua Hasan Mabruri (Bohok).
Teringat awal-awal ketika tim pemenangan dideklarasikan atau sebelumnya ketika Al Haris mendatangi kediaman H. Madel, para pendukung kandidat lain dengan cemooh kemudian sempat merasakan kemenangan.
Untuk apa memimpin Tim Pemenangan. Sedangkan maju jadi Bupati saja kalah.
Seketika itu saya kemudian kaget. Alangkah meremehkannya terhadap Madel. Seorang peletak dasar pembangunan Kabupaten Sarolangun.
Sebagai birokrat tulen, kiprah Madel tidak boleh diremehkan. Namanya dikenal dikalangan birokrat yang sekarang menguasai pemerintahan. Baik di Kabupaten Sarolangun sendiri maupun di Pemerintah Provinsi Jambi.
Kiprah Madel dapat dikatakan seperti Hasip Kalimuddin Syam (Hasip). Keduanya dikenal birokrat tulen. Meniti karir dari bawah hingga menjadi Bupati.
Baik Hasip dan Madel, kedua namanya masih dibicarakan ditengah masyarakat. Baik “jejak kakinya” maupun berbagai program unggulan yang kemudian masih dapat dilihat hingga sekarang.
Tentu saja tidak mudah bertemu dengan keduanya. Selain karena “kesepuhan”, wawasannya hingga berbagai nama kebesarannya membuat orang menjadi sungkan ataupun sekedar bertamu.
Sehingga ketika keduanya kemudian terlibat aktif mendukung Al Haris maju menjadi Gubernur Jambi bukanlah sekedar silahturahmi biasa. Tentu saja keduanya mempunyai referensi yang kuat tentang Al Haris.
Termasuk kemudian keduanya berhasil menjadi bagian penting dari tim Pemenangan Al Haris-Sani.
Ditunjuknya Madel sebagai Ketua Pemenangan Al Haris-Sani juga menjadi bagian penting didalam mengelola tokoh-tokoh adat yang menjadi bagian dari tim Al Haris-Sani.
Hampir semua anggota tim pemenangan begitu respek dengan Madel. Selain karena keseniorannya, wawasan tentang pemerintahan, juga jam terbang yang tinggi dengan yang lain.
Bahkan didalam rapat-rapat tim pemenangan, hampir praktis, Madel menguasai detail data-data tentang Jambi, lumbung-lumbung suara, tokoh-tokoh yang berhasil masuk. Bahkan Madel tidak segan-segan untuk menggelar rapat mendadak untuk menyikapi perkembangan politik yang harus diberikan respon cepat.
Cara memimpin Madel membuat tim Pemenangan praktis jauh dari sepi intrik ataupun saling sikut didalam tim.
Madel berhasil memadukan tim milenial dengan tokoh-tokoh adat yang dihormati. Atau berbagai partai yang mendukung Al Haris-Sani yang tentu saja mempunyai dinamika yang berbeda.
Namum Madel mampu menjaga ritme tim pemenangan sehingga dalam satu barisan.
Dengan jam terbangnya, Madel dihormati kedua kandidat. Baik Al Haris sendiri tidak sungkan-sungkan menyapa dengan Om. Atau Yai Sani yang begitu menghormati Madel.
Sehingga ketika pihak luar yang meremehkan Madel sama juga meremehkan kekuatan jaringan Madel yang sudah terkenal di Jambi.
Meremehkan Madel ataupun sama sekali tidak memperhitungkan kekuatan Madel justru memberikan amunisi kepada tim pemenangan Al Haris-Sani.
Dengan cara meremehkannya, justru pihak diluar tim pemenangan sama sekali tidak memperhitungkan jaringan Madel dan kekuatan jaringannya.
Cara pandang inilah yang kemudian membuat sebagian kalangan masih belum menerima kenyataan.
Bagaimana Al Haris-Sani mampu menjulang suara. Mencuri suara dilumbung-lumbung lawan. Sembari menjaga ketat lumbung kandang sendiri.
Dipimpin Madel menjaga ritme Tim Pemenangan Al Haris-Sani dan berhasil mengantarkan Al Haris-Sani menjadi Champion sekaligus tamparan telak.
Membungkam mulut yang sempat angkuh meremehkan Madel. Madel memang tidak boleh diremehkan.
Tidak salah kemudian Madel saya kemudian menempatkan sebagai “The real winner Pilkada Jambi 2020”.
Baca : The Real Winner Pilkada Jambi 2020 (4)