Yang membedakan antara kampanye dan perlawanan adalah "siapa yang berbicara".
Kalo rakyat yang ngomong, menunjukkan ekspresi kemarahannya sekaligus membuat sketsa wilayah yang dirusak, sebaiknya "awak harus meletakkan HP, harus dengar, memberikan kesempatan dia ngomong".
"Kami sudah kesana-kesini.. Sama sekali tidak diurus !!!.
Maka siap-siaplah bertemu..
Mandat telah diberikan. Tugas telah dipercayakan.. Namun ketika engkau sama sekali tidak mengurus rakyat, maka kualat rakyat sungguh pedih..
Dan aku sendiri yang turun untuk menggulingkanmu..