30 Maret 2021

opini musri nauli : Khianat negara Astinapura

 



Terdengar suara pelan dibelakang Istana Astinapura. Sayup-sayup suara terdengar. Bahkan nyaris hilang disapu angin. 


“Tuanku. Kabar dari telik sandi. Ada punggawa kerajaan Astinapura yang khianat kepada Negeri Astinapura. Dia membawa cap kerajaan keluar Istana. Memberikan kepada pemberontak negeri. Dan kemudian menerima beberapa keping emas”, kata dubalang kerajaan. 


Padahal cap kerajaan adalah simbol kerajaan. Lambang kekuasaan negara Astinapura”, sambung dubalang berbisik. Kepada temannya sesama dubalang. 


“Jangan menyebarkan kabar angin sembarangan. Pabila Raja mendengarkan fitnah dan kemudian tidak terbukti, engkau harus menerima akibatnya. Engkau bisa digantung di alun-alun Istana”, kata temannya sembari mengatup bibir menggunakan kedua tangannya. 


“Benar, tuanku. Berita Sudah terdengar seantero negeri. Rakyat Astinapura. Para telik sandi Sudah mengabarkan kepada sang Raja. Sepertinya Sang Raja memerintahkan telik sandi untuk memastikan kabar angin. Agar Raja tidak salah didalam melangkah”, Katanya meyakinkan. Sama sekali tidak ada keraguan. 


“Iya. Rakyat Astinapura mulai resah. Berbagai kerumuman masyarakat mulai membicarakannya. 


“Bayangkan. Seorang punggawa yang diberi amanat dari Sang Raja untuk merahasiakan kekuatan kerajaan. Namun kemudian rahasia negara astinapura kemudian diberikan kepada kerajaan Negara Api”. Itu membahayakan keamanan negara astinapura”, katanya meyakinkan. 


“Mari kita tunggu kabar dari Istana. Semoga Raja tidak salah didalam melangkah. Pabila adanya punggawa istana yang memberikan kabar kepada musuh dari negara api dan membahayakan negara Astinapura, sang punggawa harus dihukum gantung. Didepan alun-alun istana”, katanya menegaskan. Sembari memperbaiki jubah kebesaran dubalang. 


“Daulat, tuanku. Semoga kabar telik sandi benar adanya. Dan negeri Astinapura kembali tenang. Kita sedang menghadapi serangan dari negara Api. Khianat kepada Negara Astinapura adalah khianat dari amanat sang Raja. 


Memang hukuman yang pantas adalah digantung didepan alun-alun Istana”, kata sang dubalang berdiri. Merapikan barisan. Menjaga istana astinapura.