29 Maret 2021

opini musri nauli : Titah Sang Punggawa istana




Menjelang dua purnama yang akan datang, sang punggawa yang ditugaskan di Istana Astinapura mengeluarkan titah. 


Titah disampaikan di alun-alun istana Astinapura. 


“Wahai, rakyat Negeri Astinapura. Siapkan diri kalian. Pasukan kalian. Isi padi dan penuhi lumbung. 


Konon kabar telik sandi mengabarkan kepada hamba. Kerajaan negeri Api sedang mempersiapkan penyerbuan negeri Astinapura. 


Mereka mempersiapkan penyerangan lebih dahsyat daripada 24 purnama yang lalu. 


Mereka sedang mempersiapkan aji-aji mantra. Agar negeri astinapura akan lebur dari serangan mereka. 


Mari kita persiapkan dengan baik. Jaga negeri Astinapura dari serangan negara api”, kata sang punggawa. 


“Daulat, tuanku. Kami siap menerima serangan dari negara api. Lumbung telah berisi padi. Pintu-pintu perbatasan telah disiagakan pasukan berani mati. 


Mereka bertugas menjaga perbatasan dengan jiwa raga mereka. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk menjaga negeri Astinapura”, sembah dari sang Depati sembari membungkukkan badannya. 


“Hamba siap, tuanku”, teriak sang Dubalang penjaga negeri. 


“Pasukan hamba bersedia menghadang dari serangan negara api, tuanku”, kata Rio dan Depati sembari mengatupkan tangannya didada. 


“Baiklah. Mari kita meminta perlindungan dari sang Dewata. Agar negeri Astinapura berhasil menghadang dari serangan negara api”, harap Punggawa sembari mengadahkan tangannya ke Langit. 


Meminta restu dari sang penguasa alam.