17 Mei 2021

opini musri nauli : Titah Raja Astinapura

Berkumpullah para adipati, dubalang, kerani dan punggawa kerajaan di balairung istana Astinapura. Mengelilingi  Raja Astinapura. Menerima titah. 

“Wahai para adipati, dubalang, kerani dan punggawa kerajaan. Dengarkan titahku. 


Hingga kini, dedemit yang menyerang negeri Astinapura belum juga ditaklukkan. Hingga purnama menjelang, para pendekar Sedang merapalkan mantra. Sembari melakoni tapa brata. Semoga dedemit dapat ditaklukkan. 


Sampaikan kepada seluruh rakyat Astinapura. Hingga sekarang, kerajaan Astinapura meminta kepada Seluruh Rakyat Astinapura. 


Pabila tidak ada urusan yang begitu mendesak, hindari berkumpul di alun-alun. Ditengah keramaian. 


Tutup pintu rumah rapat-rapat. Biar dedemit dapat diketahui keberadaannya. 


Dan Pabila dedemit berhasil ditemukan. Segera siapkan berbagai kentongan. Agar Rakyat negeri Astinapura menjadi Tenang. 


Demikian, titahku”, kata sang Raja Astinapura. Wajahnya menunjukkan kecemasan. Sama sekali jauh dari tenang. 


“Tabuhkan tetabuhan. Umumkan negeri dalam keadaan bahaya. Patuhi titahku”, kata sang raja melanjutkan. 


“Baiklah, tuanku”, kata yang Hadir serentak. Sembari menundukkan badan. Tangan terselip didepan dada. Tanda bakti dan patuh kepada Raja Astinapura.