10 Juni 2021

opini musri nauli : Jugun ianfu




Jugun ianfu dikategorikan  melayani hasrat seksual tentara Jepang.

Pada 2015, Jepang telah meminta maaf secara publik terhadap kejahatan perang, termasuk perkosaan di negara-negara seperti Cina dan Korea menjelang dan selama Perang Dunia II. Tidak sedikit yang merasa permintaan maaf Jepang tidak cukup. Di Barat, negara-negara yang terlibat dalam perkosaan perempuan Jerman di akhir Perang Dunia II seperti AS, Inggris, Perancis, Rusia, hingga kini tidak pernah mengakui terjadinya peristiwa tersebut (tirto)

Hampir setiap perang selalu menempatkan pemerkosaan massal sebagai akibat. Termasuk juga menghabiskan etnik tertentu. 


Di Indonesia sendiri, masih lekat dalam generasi kita.. adanya pemerkosaan massal menjelang kejatuhan Soeharto. Kejahatan yang masih bungkam dan belum juga diusut tuntas. 


Bulan Mei  baru berlalu. Tapi luka menganga sebagai bangsa menempatkan Indonesia belum mampu membongkar. Dan masih berkutat dengan kebiadaban yang sengaja disembunyikan.. 


Kalo mau jadi bangsa besar, mari kita selesaikan persoalan masa lalu. Mengusut tuntas sekaligus menatap masa depan. 


Dengan cara menyeret pelaku dan meminta pertanggungjawaban dimuka hukum. 


Sekaligus mengajarkan kepada generasi selanjutnya. Cara pernah dilakukan orde baru meninggalkan kejahatan peradaban. Dan kita kemudian mengutuknya dan memprosesnya.