Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, makna kata kalbu adalah pangkal perasaan batin. Dapat juga diartikan sebagai hati yang suci atau murni. Atau juga diartikan hati.
Namun lebih lanjut disebutkan kamus besar Bahasa Indonesia, kata kalbu adalah pengelompokan sosial dalam masyarakat pada masa Kesultanan Jambi.
Didalam bukunya S Budhisantoso yang berjudul “Kajian Dan Analisa Undang-undang Piagam dan Kisah Negeri Jambi disebutkan Kalbu adalah asal usul keturunan.
Sebagai istilah kalbu maka dikenal Kalbu 12. Ada juga menyebutkan Suku 12.
Terdiri dari Nama Perisai Tujuh Koto Sembilan Koto, Perisai Petajin, Perisai Muara Sebo, Perisai Pemas Pemayung, Perisai Jebus, Perisai Air Hitam, Awin, Penagan, Perisai Miji, Pino Kawan Tengah, Perisai Mestong Serdadu dan Perisai Kebalin.
Cerita 12 Kalbu atau Kalbu 12 juga dikenal Zulyani Hidaya didalam bukunya Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia.
Ditengah masyarakat Melayu Jambi istilah kalbu juga dikenal. Biasa dilekatkan dengan Seloko seperti “kepala keluarga, sedatuk” atau biasa dikenal tengganai.
Sehingga urusan sedatuk satu urusan dalam satu keturunan.
Kalbu yang kemudian dikenal daerah uluan Jambi kemudian juga dikenal di daerah ilir. Biasa disebutkan sebagai istilah “guguk”.
Baik kalbu atau guguk adalah suatu komunitas dari garis keturunan ibu. Yang ditandai dengan seloko “Anak sekato Bapak. Kemenakan sekato Mamak”.
Advokat. Tinggal di Jambi