Slogan "hapus live tiktok bisa. Tapi hapus situs judol tidak bisa" adalah bentuk kritik sosial yang tajam, bukan sekadar perbandingan sederhana.
Slogan ini menggunakan sarkasme untuk menyoroti apa yang dianggap sebagai ketidakmampuan atau ketidakseriusan pemerintah dalam menangani masalah yang lebih besar dan merusak.
Pemberantasan yang mudah: "Hapus live TikTok bisa" mengacu pada cepatnya respons terhadap isu-isu yang dianggap sebagai masalah moral atau sosial yang relatif kecil dan mudah dijangkau, seperti konten di platform media sosial.
Pemberantasan yang sulit: "Tapi hapus situs judol tidak bisa" menyoroti kegagalan atau lambatnya penanganan terhadap kejahatan terorganisir yang jauh lebih merusak secara finansial dan sosial, yaitu judi online.
Slogan ini mencerminkan frustrasi publik terhadap penegakan hukum yang tidak konsisten. Masyarakat melihat ada energi dan sumber daya yang besar dikerahkan untuk isu-isu yang mungkin kurang substantif, sementara masalah yang lebih serius seperti judi online, yang merugikan banyak orang, seolah-olah sulit diatasi.
Slogan dalam Konteks Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Slogan ini sendiri merupakan manifestasi dari kebebasan berpendapat dan berekspresi. Dalam masyarakat demokratis, warga negara memiliki hak untuk mengkritik pemerintah dan kebijakan publik tanpa takut akan represi.
Ekspresi Kritik: Slogan ini adalah cara bagi masyarakat untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap prioritas dan efektivitas pemerintah. Dengan menyebarkan slogan ini, mereka melakukan kontrol publik terhadap kekuasaan.
Kebebasan Berekspresi Digital: Platform media sosial, termasuk TikTok, menjadi arena penting untuk kebebasan berekspresi. Meskipun slogan ini mengkritik "live TikTok", ia justru memanfaatkan media sosial itu sendiri untuk menyebarkan kritiknya. Ini menunjukkan ironi bahwa alat yang dikritik justru menjadi media bagi kritik itu sendiri.
Dengan demikian, slogan ini tidak hanya mengkritik pemerintah, tetapi juga membuktikan bagaimana hak-hak sipil seperti kebebasan berpendapat masih berfungsi, meski dalam bentuk yang tidak konvensional.
Live TikTok sebagai Kontrol Publik dan Bukti Kekerasan Aparat
Live TikTok telah menjadi alat yang sangat efektif untuk kontrol publik secara instan. Berbeda dengan berita konvensional yang bisa disunting, siaran langsung memungkinkan masyarakat untuk merekam dan menyebarkan insiden secara real-time, tanpa filter.
Pelaporan Langsung: Ketika terjadi insiden, misalnya kekerasan oleh aparat hukum, masyarakat bisa langsung menayangkan peristiwa tersebut. Ini menciptakan tekanan publik yang masif dan mendesak. Rekaman live dapat menjadi bukti kuat yang sulit untuk dibantah, memaksa aparat untuk bertanggung jawab dan pihak berwenang untuk bertindak.
Transparansi dan Akuntabilitas: Live TikTok menciptakan transparansi yang belum pernah ada sebelumnya. Ia mengurangi ruang bagi aparat hukum untuk menyembunyikan tindakan mereka dan meningkatkan akuntabilitas. Masyarakat menjadi "mata" dan "telinga" yang mengawasi kekuasaan secara kolektif.
Ancaman bagi Kekuasaan: Karena kekuatan inilah, beberapa pihak dalam kekuasaan mungkin merasa terancam oleh live TikTok. Mereka mungkin melihatnya sebagai ancaman terhadap kontrol informasi mereka. Oleh karena itu, upaya untuk "menghapus live TikTok" bisa jadi bukan hanya tentang konten negatif, tetapi juga tentang upaya untuk membatasi kontrol publik ini.
Dengan demikian maka Slogan "hapus live tiktok bisa. Tapi hapus situs judol tidak bisa" adalah sebuah kritik yang mendalam tentang prioritas penegakan hukum di Indonesia. Slogan ini tidak membenarkan live TikTok, melainkan menggunakannya sebagai titik perbandingan untuk menyoroti kegagalan dalam menangani masalah yang lebih serius.
Lebih dari itu slogan tersebut dan fenomena live TikTok itu sendiri adalah bukti nyata dari kebebasan berekspresi dan berpendapat yang digunakan sebagai kontrol publik terhadap kekuasaan.
Live TikTok, meskipun sering kali disalahgunakan, telah terbukti menjadi alat yang ampuh untuk mendokumentasikan dan menyebarkan bukti kekerasan aparat, memaksa negara untuk lebih transparan dan akuntabel.
Dengan demikian, upaya untuk membatasi atau menghapus live TikTok dapat dilihat dari dua sisi: sebagai langkah untuk menjaga moralitas, tetapi juga sebagai upaya untuk membatasi kekuatan pengawasan yang dimiliki oleh masyarakat.