Semakin banyak argumentasi debat, maka kita semakin kaya.
Tidak ada kebenaran sejati. Karena hanya dialah sang pemilik Kebenaran.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Semakin banyak argumentasi debat, maka kita semakin kaya.
Tidak ada kebenaran sejati. Karena hanya dialah sang pemilik Kebenaran.
Terdengar Langkah tergopoh-gopoh. Menuju balairung Istana Astinapura. Para Dubalang Kerajaan menghadap sang Raja Astinapura.
“Tuanku, Raja Astinapura yang agung. Umbul-umbul Istana Astinapura sudah dibentangkan. Para canang telah mengabarkan kepada Seluruh khayalak negeri Astinapura. Demikian kabar dari hamba, tuanku”, sembah dari sang dubalang Istana. Tangannya mengatup didepan dada. Tanda menghaturkan sembah.
Terlihat lampu Togok dipasang di peraduan. Sunyi. Tiada suara terdengar. Kecuali suara jengkrik di kejauhan.
Mengenal sifat Tuhan, lihat air.
Sebagai bungsu, memang dia dikenal belum mampu mengurus dirinya sendiri..
Kadangkala masuk mesjid masuk pintu kanan.. kemudian keluar pintu kiri.. Yah, akhirnya nyeker..dibelikan lagi, eh, besoknya ketemu..
Malas berebutan makan.. “biaklah, yah”, katanya.. kamipun tertawa..
Setiap artefak, candi, manaqib bukan sekedar hanya benda (materiil). Tapi ada simbol-simbol dibaliknya.
Berbagai tempat pemujaan (baik berupa candi, artefak, arca) lebih kaya cara pandang tentang alam (kosmopolitan). Baik cara pemilihan tempat, arah sudut, letak bahkan berbagai simbol-simbol dibaliknya.
Pada tanggal 21 Juni 2021 di Pengadilan Negeri Jambi telah dilangsungkan gugatan Perdata antara penggugat Walhi dengan PT. Pesona Belantara Persada sebagai tergugat I dan PT. Putra Duta Indah Woo (PDI) sebagai tergugat II. Sedangkan turut tergugat I adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan turut tergugat II Pemerintah Provinsi Jambi.
Bagaimana mau maju olahraga kalo kayak gini.,
Mau saja orang mau ngurusi olahraga aja syukur.. ini kok dipoliticking..
Teringat ketika beberapa waktu yg lalu.. mengumpulkan donatur untuk kejuaraan..
Akhir-akhir ini keresahan Penulis semakin menjadi-jadi. Ilmu pengetahuan yang kemudian dianggap “Segala-galanya” kemudian mulai menjadi angkuh. Mulai mengeliminir pengetahuan yang ada ditengah masyarakat.
Syukurlah. Ketika keresahan yang sering disampaikan kemudian membaca sebuah tulisan yang berjudul “Kutukan ilmu pengetahuan - banyak akademisi lebih fokus ‘terdengar pintar’ daripada membumikan sains pada masyarakat.
Website www.theconversation.com menceritakan tentangnya.
Akhir-akhiri ini tema UU ITE menarik perhatian masyarakat. Berbagai kasus yang menggunakan UU ITE menjadi polemik.
Namun apabila kita telisik lebih jauh, menempatkan UU ITE dalam dimensi kasus-kasus yang “dianggap” mengkritik Kebijakan seringkali bercampurbaur dengan “memfitnah” dan menghina.