14 Februari 2013

opini musri nauli : Valentine day




Tanggal 14 Februari dikenal sebagai HariValentine Day. Hari Kasih Sayang (walaupun berbagai literatur banyak menyebutkan apakah memang benar tanggal 14 Februaria merupakan hari sayang). Banyak sekali perdebatan tentang apakah perlu atau tidak kita merayakan hari kasih sayang.

Saya tidak memasuki wilayah “perdebatan” Hari Kasih Sayang. Karena selain saya tidak mempunyai literatur yang cukup apakah menerima atau menolak, bagi saya, perdebatan berangkat dari dua nilai yang berbeda. Antara nilai-nilai agama (terutama agama Islam) dan kecendrungan perkembangan di dunia remaja (yang kadang-kadang sulit dipahami generasi tua). Kaum remaja sekedar memberikan simbol dengna Valentine Day dengan warna pink, memberikan coklat, hadiah ataupun sekedar “tukar-menukar kado”.

Namun saya tidak mengalami, tidak mengetahui tentang “Valentine Day'. Sama sekali tidak. Tapi apakah rasa “kasih sayang” tidak saya alami. Justru, Kasih sayang, cinta, pengorbanan “serasa” dirasakan oleh Romeo-Juliet, Kisah cinta Cleopatra, Kisah Cinta Ramayana-Shinta. Ataupun cinta abadi Adam dan Hawa.

Kisah cinta bermula ketika sama-sama mengikuti Lomba Lintas Alam di Palembang, 5 Oktober 1992. Tanggal yangg istimewa selain “melambangkan” cinta perjalanan, tanggal itu kemudian disepakati sebgai tanggal lahirnya organisasi pencinta Alam. Wahana Anak Alam (WANALA) Elang Gunung. Sebuah organisasi yang pencinta alam yang paling aktif mengikuti berbagai lomba pencinta alam.




Saya harus menorehkan tanggal itu sebagai “tinta emas” selain rasa cinta mulai tumbuh, tanggal itu selain diperingati secara nasional sebagai Hari ABRI juga tanggal kelahiran Wanala Elgun.

Walaupun ikrar cinta kami bukan pada tanggal itu, namun kami “menyepakati” tanggal 5 Oktober sebagai perjalanan resmi perjalanan cinta kami