19 Juni 2021

opini musri nauli : Tutuh


Membicarakan kata “tutuh” tidak dapat dilepaskan dari seloko. Kata “tutuh” adalah menebang ranting-ranting pohon. Sehingga bisa dipanjat. 


Kata “tutuh” justru menegaskan terhadap pemotongan dahan-dahan dari pohonnya. 

Di Marga Sungai Tenang dikenal Nutuh Kepayang Nubo Tepian.  “Nutuh Kepayang Nubo Tepian” diartikan adalah dilarang menebang kayu dihutan yang bermanfaat bagi orang banyak. Selain itu kayu-kayu yang berbuah seperti embacang, pauh, petai dan kepayang dapat dimakan. 


Selain manusia juga dimakan hewan lain seperti burung. 


Nutuh Kepayang Nubo Tepian” juga diartikan dilarang menebang Kayu yang bersarangnya swowalang. 


Di beberapa tempat justru pohon sialang sama sekali tidak boleh ditebang. Di Talang Mamak - Simarantihan Marga Sumay dikenal dengan “sialang pendulangan”. 


Bukan hanya pohon yang terdapat sialang yang dilarang. Namun sekitar pohon sama sekali tidak dapat ditebang. 


Juga dikenal dilarangnya ““Membuka pebalaian”. “Membuka pebalaian” diartikan dilarang menebang pohon sialangnya. Sanksinya cukup keras dengan hukuman “Kain putih 100 kayu, kerbau sekok, beras 100 gantang, kelapa 100 butir, selemak semanis seasam segaram dan ditambah denda Rp. 30 juta, kayu diserahkan kepada Desa. 


Seloko yang mengandung kata “tutuh” juga dikenal seperti “petai dak boleh ditutuh. Durian dak boleh dipanjat”. 


Maknanya adalah pohon yang terdapat petai sama sekali tidak boleh dipotong. Jangankan pohon, dahannya saja sama sekali tidak boleh dipotong. Sehingga pohon Petai sama sekali tidak boleh ditebang pohonnya. Sekaligus sama sekali tidak boleh menebang dahannya. 


Sedangkan buah durian tidak boleh dipanjat adalah “mengambil” durian tidak dibenarkan untuk diambil dengan cara dipanjat. Atau dengan cara “menggugurkan” buah durian dengan cara menggoyang-goyangkan pohonnya. Memanjat pohon durian adalah salah satu “pantang larang” ditengah masyarakat. 


Sehingga pohon “petai dak boleh ditutuh. 


Seloko “petai dak boleh ditutuh. Durian dak boleh dipanjat” ada juga menyebutkan “Durian bapanjak. “Kepayang tidak boleh ditutuh. Sialang dak boleh ditebang. 


“Durian bapanjak. Buah masak sama diadang. Diartikan adalah buah-buahan  tidak boleh dipanjat. Tumbuhan seperti durian. 


Sedangkan arti “Kepayang tidak boleh ditutuh. Batang kepayang tidak boleh dipotong (ditutuh).
Termasuk juga pohon petai. 


Dan “Sialang dak boleh ditebang” dapat diartikan Pohon yang terdapat lebah tidak boleh ditebang.