ADAB
Suatu hari, ketika saya didatangi seorang tua.. Tergopoh-gopoh menceritakan kasus yang menimpanya.. Sembari menangis dia tidak rela tanahnya dirampas..
“Demi Allah, bang.. Saya sendiri yang membuka Rimbo ini.. Kapalan tangan Sayo”, katanya geram.. Suaranya meninggi.. Dia memperlihatkan surat gugatan..
Saya diam.. sembari membaca gugatan.. saya tersentak.. Bukan gugatan yang menarik perhatian saya.. Tapi kop surat dan penerima kuasa penggugat..
Setelah menerima surat kuasa, saya bergegas kerumah kuasa hukum penggugat.. Tidak lupa membawa makanan dan buah-buahan..
Sembari memperkenalkan resmi sebagai kuasa hukum tergugat, saya membatasi diri untuk membicarakan kasusnya..