30 November 2020

opini musri nauli : Perjalanan Betuah (45)


Membicarakan Kecamatan Sadu tidak dapat dipisahkan dari tradisi Mandi Safar. Tradisi mandi Safar di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) adalah prosesi special. Dilaksanakan rutin setiap tahun. 

Siapapun dari warga yang ingin mengikuti prosesi mandi safar diberi daun sawang yang diikat di kepala dan pinggang. Daun ini diyakini sebagai daun sacral yang digunakan untuk memercik air pada saat upacara sakral. Prosesi ini diyakini dapat menolak balak. 


Sebelum digunakan untuk prosesi mandi safar, daun kemudian diberi rapalan doa. Baik dari para sesepuh alim ulama maupun tokoh agama. 


Ditengah masyarakat, pemakaian daun sawang diharapkan dapat menjaga keselamatannya. Baik dari gangguan binatang buas maupun dari makhluk gaib. 


Tradisi mandi safar dilakukan setiap rabu terakhir di Bulan safar atau bulan kedua Hijriah. Tradisi ini bahkan sudah menjadi ikon Kabupaten Tanjabtim. 


Selain itu, dikenal juga pantai cemara. Pantai ini dikenal migrasi burung yang rutin setiap tahun. Jutaan burung air hidup dan singgah ke pantai ini. 


Menurut peta Schetkaart Resindentie Djambi Adatgemeenschappen (Marga’s), Tahun 1910, wilayah Sadu termasuk kedalam wilayah adat Marga Berbak. 


Berbak berasal dari kata “berebak’. Suara yang timbul ketika air surut di Sungai Berbak. Suara yang keras dengan “berebak-berebak” kemudian dikenal sebagai “Berbak’. Nama salah satu sungai yang mengelilingi Marga Berbak. Sedangkan Rasau adalah nama tumbuhan yang masih banyak terdapat di Desa Rantau Rasau.


Wilayah Marga Berbak kemudian mengalami perkembangan. Baik pemekaran kecamatan maupun berbagai pemindahan kecamatan. Wilayah Marga Berbak kemudian terdiri dari Kecamatan Berbak, Kecamatan Nipah Panjang, Kecamatan Rantau Rasau dan Kecamatan Sadu. 


Kecamatan Berbak kemudian terdiri dari Rantau Makmur, Rantau Rasau, Rawa Sari, Simpang, Sungai Rambut, Telaga Limo. 


Kecamatan Nipah Panjang terdiri dari Bunga Tanjung, Nipah Panjang I, Nipah Panjang II, Pemusiran, Simpang Datuk, Simpang Jelita, Sungai Jeruk, Sungai Raya, Sungai Tering, Teluk Kijing. 


Kecamatan Rantau Rasau terdiri dari Bandar Jaya, Bangun Karya, Harapan Makmur, Karya Bakti, Marga Mulya, Pematang Mayan, Rantau Jaya, Rantau Rasau I, Rantau Rasau II, Sungai Dusun, Tri Mulya. 


Kecamatan Sadu terdiri dari Desa Sungai Benuh, Desa Labuhan Pering, Desa Sungai Cemara, Desa Air Hitam Laut, Desa Remah Baku Tuo, Desa Sungai Sayang, Desa Sungai Jamban dan Desa Sungai Itik. Dengan pusat pemerintahan Sadu terletak di Kelurahan Sungai Lokan. 


Pencarian terkait : Opini musri nauli, musri nauli, jambi, sejarah jambi, politik jambi, hukum adat jambi, 


opini lain dapat dilihat di www.musri-nauli.blogspot.com