25 April 2021

opini musri nauli : Cerita Ulama Sumatera (4)


Buku klasik Azzumardi Azza (AA) yang kemudian dijadikan buku “Jaringan Ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara abad XVII  dan XVIII” kemudian menempatkan  Al Palimbani. Didalam bukunya sering disebut Abd Al-Samad Al Palimbani. 


Abd Al-Samad Al Palimbani biasa disebut juga  Syaikh 'Abdus-Samad al-Palimbani. AA kemudian lebih sering menuliskan Abd Al-Samad Al Palimbani

AA menyebutkan Abd Al-Samad Al Palimbani adalah ulama yang paling berpengaruh diantara para ulama dari Palembang. Selain itu juga sangat dihormati para ulama nusantara. 


Kelebihan Abd Al-Samad Al Palimbani  selain dikenal berbagai karyanya, kehidupan, karir maupun biografi dapat dilacak, sumber-sumber menyediakan bahan cukup kaya. Baik didalam bahasa Melayu maupun bahasa Arab. Belum lagi sumber-sumber dari pusat dunia. Termasuk Belanda. 


Selain itu kamus-kamus biografi Arab juga memberikan informasi yang lengkap. Sehingga Abd Al-Samad Al Palimbani mempunyai Karir dan tempat terhormat di Timur Tengah. 


G.W.J Drewes menyebutkan 7 buah kitab. Sedangkan  Prof. Dr. M. Chatib Quzwain dan AA menambahan satu kitab yang terkenal “Thuhfah Al-Raghibin”. 


Menurut Arafah Pramasto didalam makalahnya “ Kontribusi Syaikh Abdus Shamad Al-Palimbani pada Aspek Intelektual Islam di Nusantara Abad ke-18” menyebutkan Syaikh 'Abdus-Samad al-Palimbani menulis kitab pertamanya tentang tauhid didalam Zuhrah al-Mur’idd fī Bayān Kalimah al-Tauḥid dan Naşīhah alMuslimīn wa Tadzkirah al-Mu’minīn fi Faḑāil al-Jīhad fī Sabīlillah wa Karāmah al-Mujāhidīn fī Sabīlillah. 


Kitab yang dibuat Syaikh 'Abdus-Samad al-Palimbani didalam “Hidayatus Salikin fi Suluk Maslak al-Muttaqiin adalah terjemahan Bidayat Al Hidayah (Imam Al-Gazali). 


Kitab Hidayat al- Salikin, ia tidak hanya menerjemahkannya saja, ia juga memberikan wacana-wacana lain dalam kitab tersebut dan memberi warna baru. Dalam kitab ini ia berusaha mengkompromikan pemikiran-pemikiran “Sufisme Lama” dari para tokoh seperti Ibn ‘Arabi, Al- Jilli, dan Burhanpuri, namun ditafsirkan dalam pemikiran Imam AlGhazali dan membentuk corak pemikiran Neo-Sufisme. 


Kitab Thufah Al-Raghibin fi Bayan Haqiqat Iman Al-Mu’minin  berisika tentang peringatan-peringatan mengenai paham-paham yang menyebar dan memungkinkan untuk menyesatkan umat. 


Selain itu juga menulis kitab Syar al-Sālikīn merupakan terjemahan Ihya´ Ulumudīn (Intisari Ihya´ Ulumuddīn). 


Abd Al-Samad Al Palimbani  atau Syaikh 'Abdus-Samad al-Palimbani menarik perhatian Prof. Dr. M. Chatib Quzwain didalam disertasi “Mengenal Allah : suatu studi mengenai ajaran tasawuf Syaikh 'Abdus-Samad al-Palimbani ulama Palembang abad ke-18 masehi”. 


Prof. Dr. M. Chatib Quzwain didalam disertasinya Tasawuf Abdus-Samad Al-Palimbani” menjelaskan, Menurut al-Hallaj, manusia (Adam) adalah penampakkan cinta Tuhan yang azali kepada esensi-Nya, yang sebenarnya adalah esensi dari esensi-Nya yang mutlak dan tidak mungkin disifatkan itu. 


Oleh karenanya, Adam diciptakan oleh Tuhan dalam rupa-Nya, mencerminkan segala sifat dan nama-Nya, 


Rujukan disertasi Prof. Dr. M. Chatib Quzwain dapat dilihat dari  Prof. DR. MOH. ARDANI PANTHEISME DAN MAKRIFAT: KEMANUNGGALAN RADIKAL DAN MODERAT kemudian menjelaskan pemikiran Chatib Quzwain, faham wahdah at wujud itu bertolak dan pandangan bahwa yang ada hanya Allah, lalu Ibnu Al-Arabi memandang alam semesta ini sebagai penampakan lahir (tajali) dan nama-nama Allah ; “Allah itu esa dan segi esensinya dan berbilang dan segi nama-namaNya”.


R. ROZA PRANTIKA Didalam Skripsinya yang berjudul “ ESENSI MANUSIA DALAM BUKU FIHI MA FIHI (Karya Jalaluddin Rumi, 1207 - 1273 M) menjelaskan “Menurut Syaikh Abdus Samad Al-Palembani munusia terdiri dari dua unsur yang sangat berbeda, baik mengenal asal usul maupun mengenai sifat sifat dan tabiatnya masing masing unsur rohani dan unsur jasmani. Unsur rohani atau roh (jiwa) adalah sejenis wujud immaterial yang berasal dari Nur Tuhan yakni makhluk suci yang memiliki potensi dan kecenderungan asli untuk mengenal Tuhan secara langsung, bahkan hanya mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan yang hakiki dalam pengenalan langsung yang disebut makrifah. Sedangkan unsur jasmani atau jasad adalah wujud materiil yang memiliki sifat sifat dan tabiat kebendaan yang merupakan sumber dari hawa nafsu keduniaan yang berlawanan arah dengan tabiat roh itu.


Prof. Dr. M. Chatib Quzwain kemudian dikenal sebagai Rektor IAIN Sultan Thaha Saifuddin  (sekarang UIN Sultan Thaha Saifuddin). Dan Sekjen Depag. 


Menurut AA, peranan dan populer Syaikh Abdus Samad Al-Palembani tidak semata-mata karena tulisan-tulisannya di berbagai kitab yang dibaca secara luas di wilayah Melayu-Indonesia. Yang melambangkan neosufi. 


Tapi Menurut manuskrip salinan Haji Mahmud bin Muhammad Yusuf Terengganu murid Sheikh Abdus Shamad al-Falimbani, Syaikh Abdus Samad Al-Palembani juga mengambil pilihan jihad melawan bangsa kolonial. Sehingga perlawanan antara Kedah-Patani melawan Siamdari Syaikh Abdus Samad Al-Palembani menyebabkan gugur di medan laga di  perantaraan Kampung Sekom dengan Cenak termasuk dalam kawasan Tiba. Utara Patani. 


Menempatkan Syaikh Abdus Samad Al-Palembani sebagai ulama Sumatera yang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak adalah penghormatan terhadap perannya didalam pemikiran “neusofi. 


Baca : Cerita Ulama Sumatera (3)