Syahdan. Terdengar kehebohan di alun-alun Istana Astinapura.
Seorang pendekar muda yang mempunyai kesaktian tiada terkira.
Badannya kekar. Menampakkan ilmu kanuragan yang mumpuni. Tapa bratanya sudah melewati dua purnama.
Kedatangannya ke alun-alun istana Astinapura membuat rakyat Astinapura kemudian menjadi bertanya. Siapakah gerangan sang pendekar muda ? Dari padepokan manakah dia berasal.
Terdengar bisik-bisik para punggawa kerajaan Astinapura.
“Tuanku, punggawa kerajaan Astinapura. Hamba bingung. Darimana gerangan kedatangan pendekar muda yang telah menguasai gelanggang alun-alun Istana. Siapakah dia gerangannya ?”, tanya para abdi kerajaan. Wajahnya menunjukkan keheranan.
“Wahai para abdi kerajaan Astinapura. Sang pendekar muda yang menguasai gelanggang alun-alun Istana berasal dari padepokan yang terkenal di negara Astinapura.
Konon. Kesaktiannya telah teruji di tujuh Tirta. Sumber Tirta sulit ditaklukan”, kata sang punggawa menjelaskan kepada abdi astinapura. Sembari memperbaiki jubah punggawa dia kemudian meneruskan ceritanya.
“Bahkan, para adipati yang hendak bertarung di alun-alun Istana Astinapura kemudian pernah merasakan kesaktian pendekar muda.
Beberapa purnama yang lalu, para adipati pernah tersungkur. Merasakan kesaktian dari pendekar muda”, Katanya melanjutkan.
“Lalu dari padepokan manakah dia berasal, tuanku punggawa. Bukankah setiap padepokan yang terdapat di negara Astinapura dapat diketahui. Siapakah pemimpin padepokan.
Lalu, mengapa ada pendekar muda yang mampu menandingi kesaktian para adipati ?’, tanya sang abdi kerajaan Astinapura heran. Wajahnya menunjukkan kebingungan.
“Pendekar muda yang mempunyai kesaktian mandraguna telah digembleng selama dua purnama. Pemimpin padepokan telah mempersiapkan pendekar muda untuk memasuki gelanggang di alun-alun Istana Astinapura.
Selain itu, ajian dan mantra dari kitab padepokan yang selama ini tidak pernah dikeluarkan, kemudian diajarkan kepada pendekar muda.
Sehingga kesaktiannya kemudian tiada terkira. Demikian, abdi Kerajaan Astinapura”, jelas sang punggawa.
“Baiklah. Tuanku punggawa. Semoga kesaktian pendekar muda dapat digunakan untuk menangkis serangan dari negara api.
Laporan telik sandi mengabarkan. Beberapa purnama lagi, negara api akan menyerang. Sekarang para punggawa negara api akan mempersiapkan serangan besar-besaran.
Semoga dewata agung melindungi negara Astinapura”, harap sang Abdi Kerajaan Astinapura.
“Semoga, abdi kerajaan”, kata sang punggawa terus berdoa. Kepada dewata agung untuk melindungi negeri Astinapura.