Syahdan. Terdengar pasukan kerajaan Astinapura. lengkapnya dengan kuda tungganggan, gajah dan prajurit dengan membawa umbul-umbul istana. Menyampaikan kabar sukacita kepada negeri tetangga.
“Tuanku, Raja yang maha agung. Hamba membawa utusan dari Negeri Astinapura. Kabar dari Negeri Astinapura yang telah berhasil melawan serangan dari dedemit”, sembah punggawa kerajaan Astinapura. Sembari menyerahkan semangkuk sirih pinang. Tanda persahabatan.
“Utusan dari negeri Astinapura telah diterima. Semoga negeri Astinapura akan berjaya adanya. Sampaikan salam dari negeri tetangga astinapura.
Kelak apabila adanya kesempatan untuk bertandang ke negeri Astinapura, beberapa purnama akan datang, hamba akan datang ke negeri Astinapura”, kata sang Raja negeri tetangga. Wajahnya cerah. Berseri-seri. Tanda persahabatan negeri tetangga.
“Baiklah, tuanku. Titah hamba akan hamba sampaikan kepada Raja Astinapura”, sembah sang punggawa kerajaan.
“Sekarang Kalian istirahatlah. Kelak apabila matahari esok mulai bersinar, engkau dapat meninggalkan istana”, titah sang raja negeri tetangga.
“Baiklah, tuanku”, sembah punggawa kerajaan. Sembari mengundurkan diri meninggalkan balairung istana negeri tetangga.